Seorang anggota keluarga memperlihatkan foto Pramugari Lion Air Shintia Melina (26), di Padang, Sumatera Barat, Senin, 29 Oktober 2018. Shintia Melina salah satu penumpang maskapai Lion Air nomor pernebangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di sekitar daerah Kerawang Provinsi Jawa Barat. ANTARA
TEMPO.CO, Tangerang - Manajemen Lion Air memfasilitasi 166 keluarga korban pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin 29 Oktober 2018. Mereka terbang dari Pangkal Pinang dan Medan ke Jakarta untuk mengikuti proses evakuasi.
“Saat ini dari pihak keluarga penumpang sudah berada di Jakarta dimana disiapkan fasilitas akomodasi (penginapan),” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, Selasa 30 Oktober 2018.
Lion Air mendirikan pusat informasi di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur. Lokasi mempertimbangkan kemudahan mobilitas dari dan menuju Posko Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Posko memiliki hotline (021)-80820002.
Danang menjelaskan, tiga dari 166 keluarga itu berasal dari Medan, Sumatera Utara. Sisanya asal Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka-Belitung.
Berdasarkan manifes, pesawat Lion Air jatuh di Tanjung Karawang beserta 181 penumpang dan 7 awak, Senin 29 Oktober 2018. Pesawat menerbangi rute Jakarta-Pangkal Pinang ketika hilang kontak dan ditemukan jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta itu.