Sanksi untuk Lion Air Menunggu Dua Investigasi Ini Selesai

Rabu, 31 Oktober 2018 09:36 WIB

Presiden Jokowi melihat serpihan pesawat Lion Air JT 610 sembari berbincang dengan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi dan Menteri Perhubungan Budi Karya saat mengunjungi posko terpadu Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada Lion Air setelah seluruh investigasi selesai. Investigasi bukan hanya terhadap black box dan penyebab pesawat Lion Air jatuh di Tanjung Karawang, tapi terhadap seluruh sembilan unit Boeing 737 Max 8 yang kini dioperasikan maskapai nasional.

Baca:
Membandingkan Kondisi Korban Lion Air Jatuh dan AirAsia 2014

Seperti diketahui Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang adalah satu di antara Boeing 737 Max 8 tersebut. Pesawat hilang kontak dan jatuh ketika menerbangi rute Jakarta-Pangkal Pinang, Senin pagi 29 Oktober 2018.

“Sanksi baru bisa dilakukan setelah kita tahu apakah kesalahannya itu karena manajemen, pesawat, kru atau SOP (prosedur operasi standar),” kata Menteri Budi Karya saat meninjau Posko Basarnas di JICT II, Tanjung Priok, Selasa 30 Oktober 2018.

Budi Karya menerangkan, investigasi atas penyebab jatuhnya pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP tersebut masih dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim KNKT juga masih menunggu black box pesawat ditemukan.

Tim Basarnas Special Group (BSG menyelam untuk mencari dan mengevakuasi korban serta puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa, 30 Oktober 2018. Ketua Badan SAR Nasional M. Syaugi mengatakan hingga Selasa (30/10) pukul 17.00 WIB sudah ada 34 kantong jenazah yang dibawa tim SAR dari tempat jatuhnya pesawat. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca:
Basarnas: Penemuan Black Box Lion Air Tinggal Tunggu Waktu

Bersaman dengan itu, Budi Karya melanjutkan, dilakukan pemeriksaan sembilan pesawat Boeing 737 MAX 8, terdiri dari delapan milik Lion Air dan satu di Garuda Indonesia. "Kemarin kami sudah melayangkan surat kepada Lion Air dan Garuda untuk inspeksi pesawat 737 Max 8 berkaitan dengan beberapa klarifikasi," katanya.

Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 29 Oktober 2018. Pesawat jenis Boeing 737 Max8 itu hilang kontak pada pukul 06.32 WIB, atau sekitar 12 menit setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca:
Status Pesawat Lion Air Sebelum Jatuh Dinilai Sangat Berbahaya

Pesawat dengan registrasi PK-LQP itu dipiloti Kapten Bhavye Suneja dan kopilot Harvino. Ikut bersama mereka adalah lima awak kabin dan 181 penumpang tujuan Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

Berita terkait

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

8 jam lalu

Budi Karya Minta Aset Bandara Tuanku Tambusai Segera Dilimpahkan ke Kemenhub

Budi Karya menginstruksikan agar aset Bandara Tuanku Tambusai, Riau diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

11 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

8 hari lalu

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

10 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

10 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

10 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya