Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 1 November 2018 06:45 WIB

Petugas beraktivitas di Terminal Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah disingkat DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT fase satu dan bus Transjakarta untuk rute Blok M-Kota.

Namun, untuk sementara DPRD, kata dia, memandang rute Transjakarta itu masih dibutuhkan dan tak akan dihilangkan.
Baca : Jajal Kereta MRT, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

"Dalam waktu singkat ini tidak akan dihilangkan rute Transjakarta itu," kata pria yang akrab dipanggil Sani ketika Tempo temui di kantornya, Gedung DPRD DKI, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Oktober 2018.

Menurut Sani, nantinya akan dilihat terlebih dahulu apakah ada persaingan atau tidak antara MRT dan Transjakarta. Jika ada, lanjut dia, mungkin salah satu jalur akan dihilangkan. Tapi, jika tidak ada persaingan, keduanya dapat saling bersinergi sehingga tidak ada jalur yang dihapus.

"Artinya memang ada masyarakat yang naik MRT, ada juga yang naik Transjakarta tanpa perlu ada persaingan," tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Adapun jalur bus Transjakarta yang berhimpitan itu terletak di koridor 1 yang melayani penumpang dari halte Blok M sampai halte Dukuh Atas. Jalur sepanjang 6 kilometer itu berhimpitan persis dengan jalur MRT fase 1. Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono sebelumnya menyarankan agar Transjakarta menghapus rute tersebut.

Tujuannya untuk memaksimalkan fungsi MRT dari segi penggunaannya oleh masyarakat. Agung mengatakan usul itu diasari oleh hasil kajian soal jalur MRT fase 1 sepanjang 16 kilometer, yang dimulai dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI yang mereka lakukan.

Advertising
Advertising

Di lain sisi, Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengatakan pihaknya pernah melakukan survei mengenai itu. Hasilnya, ia mengatakan 90 persen masyarakat yang ikut survei tak ingin Jalur tersebut dihapus.
Baca juga :
Ayah Ini Temukan Sepatu Anaknya yang Penumpang Lion Air JT 610 di...

Selain itu, Wibowo juga mengatakan koridor 1 setiap harinya melayani sekitar 90 ribu pelanggan. Sehingga, jika ada penghapusan koridor 1, masyarakat justru akan beralih ke moda transportasi seperti ojek dan taksi yang justru menambah kemacetan.

Wibowo juga menjelaskan koridor satu tak hanya melayani jalur Blok M – Kota saja, koridur itu menghubungkan banyak jalur. Antara lain jalur Tosari – Ciledug dan jalur Monas – Ragunan. Ia mengatakan Transjakarta lebih baik dimaksimalkan perannya sebagai kendaraan pengumpan (feeder) untuk masyarakat mengakses stasiun MRT.

ADAM PRIREZA | M. JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

7 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

9 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

14 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

14 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

15 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

17 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

21 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

22 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

32 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

43 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya