Kartu Sehat Bekasi, Rahmat Effendi: Sakit Ringan di Puskesmas

Senin, 5 November 2018 15:38 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat siaran Live bersama Tim Redaksi TEMPO. TEMPO/RYAN MAULANA

TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pihaknya mulai menerapkan rujukan berjenjang bagi pasien pengguna Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK). Artinya, masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan daerah tak lagi bebas berobat ke seluruh rumah sakit swasta yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bekasi, baik di dalam kota maupun luar Bekasi.

Baca juga: Kota Bekasi Hentikan Pencetakan Kartu Sehat, Ini Alasannya

“Kebijakan (bebas tanpa rujukan) itu harus dievaluasi, karena sudah setahun,” kata Rahmat, Senin, 5 Oktober 2018. Menurut Rahmat, aturan baru tersebut diharapkan lebih efektif dan efisian, sebab penggunaan jaminan kesehatan daerah menggunakan dana daerah.

Berdasarkan data dirangkum Tempo, kebutuhan anggaran untuk mendanai Kartu Sehat milik Pemerintah Kota Bekasi terus naik setiap tahunnya. Pada 2017, dana yang dibebakan pada APBD mencapai Rp 90 miliar. Pasa 2018 membengkak hingga Rp 263 miliar. Itu belum termasuk di RSUD Kota Bekasi senilai Rp 100 miliar.

Sedangkan pada 2019, berdasarkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang diusulkan pemerintah kepada DPRD untuk APBD 2019, Dinas Kesehatan mengajukan dana untuk membiayai Kartu Sehat sebesar Rp 250 miliar, sedangkan untuk di RSUD sebesar Rp 105 miliar.

Advertising
Advertising

Menurut Rahmat, penyebab bengkaknya anggaran karena penggunaan dana tak terbendung. Sebab, masyarakat yang sakit, meskipun ringan, cenderung memilih berobat ke rumah sakit ketimbang ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

“Sekarang diatur proses regulasinya, supaya kartu ini benar-benar bermanfaat,” ujar Rahmat. Karena itu, mulai 1 November 2018 masyarakat yang hanya sakit ringan wajib menggunakan fasilitas kesehatan pertama atau Puskesmas di wilayah masing-masing.

Baca juga: Anies Baswedan Minta Warga DKI Punya 7 Dokumen Ini

Tapi, jika sakit yang diderita parah tak perlu memakai surat rujukan, pasien bisa langsung ke rumah sakit. “Jadi, kalau sakit parah, tidak perlu ke Puskesmas lagi, bisa langsung ke rumah sakit,” ujar Rahmat.

Meskipun kini Kartu Sehat menggunakan rujukan berjenjang, Rahmat menjamin fasilitas pada Puskesmas layak, tak kalah dengan fasilitas kesehatan milik swasta. Sejauh ini, pemerintah telah memiliki 41 Puskesmas yang tersebar di seluruh Kota Bekasi, lima diantaranya melayani rawat inap. “Puskesmas kita sudah mewah, dokternya juga sudah lengkap,” kata Rahmat.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

16 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

16 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

19 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

2 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

3 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

3 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

3 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya