Pasien Dirujuk ke Puskesmas, Warga Bekasi: Kartu Sehat Tak Sakti

Senin, 5 November 2018 16:09 WIB

Kartu Sehat Bekasi Berlaku di Rumah Sakit Jakarta

TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah warga Kota Bekasi pemegang Kartu Sehat (KS) kecewa diberlakukannya sistem rujukan berjenjang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari pemerintah. Sebab, kartu itu dinilai tidak sakti lagi dipakai untuk berobat ke semua rumah sakit swasta di wilayahnya.

Baca juga: Kartu Sehat Bekasi, Rahmat Effendi: Sakit Ringan di Puskesmas

"Sekarang harus pakai rujukan dari Puskesmas, tidak bisa lagi langsung ke rumah sakit swasta," kata Sarti, 48 tahun, warga Bekasi Jaya, Bekasi Timur, kepada Tempo, Senin, 5 November 2018.

Ibu rumah tangga itu mengaku, pekan lalu ingin memeriksakan matanya di Rumah Sakit Bhakti Kartini, Bekasi Timur. Namun, petugas rumah sakit menolak, dengan alasan sebelum ke rumah sakit, saat mendaftar pasien harus menyertakan rujukan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). "Puskesmas antre lama, akhirnya enggak jadi berobat," ujar ibu tiga anak ini.

Pemegang Kartu Sehat lainnya, Rosi (26), juga kecewa karena Kartu Sehat tidak lagi bebas dipakai di rumah sakit swasta. Padahal, sebelumnya dua kali berobat di rumah sakit di Jalan Kartini, Bekasi Timur, tak memakai rujukan dari Puskesmas.

Advertising
Advertising

"Saya ke Puskesmas, malah tidak dikasih, karena petugas bilang saya masih sehat bugar," kata Rosi. Ia butuh kontrol ke rumah sakit usai keguguran kehamilan kedua. Ketika itu, dia ditangani di rumah sakit tersebut.

Karena tak mendapatkan surat rujukan, dia kepalang kecewa, dan memilih meninggalkan Puskesmas di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur. "Sekarang lebih ribet dari sebelumnya," ujar Rosi.

Sedangkan Firgi (19), karena tak bisa langsung pakai Kartu Sehat di semua rumah sakit swasta, dia memilih langsung ke RSUD Kota Bekasi di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan. "Waktu di klinik, sudah diberi tahu kalau pakai KS harus ada rujukan, khawatir lama langsung ke RSUD, dan langsung ditangani," ujar Firqi.

Kepala Bagian Humas Setda kota Bekasi Sajekti Rubiah mengatakan, pengguna Kartu Sehat sekarang harus melakukan pengobatan awal di Puskesmas. Apabila diperlukan penanganan khusus maka dapat dirujuk ke RSUD Kota Bekasi atau rumah sakit swasta yang ditunjuk. "Ini merupakan hasil evaluasi pelayanan Karu Sehat Kota Bekasi selama ini,” kata Sajekti.

Sebelumnya, kata Sajekti, banyak pengguna Kartu Sehat tidak efisien dalam pengunaannya. Sebagai contoh, hanya sakit influenza, batuk maupun diare, warga langsung ke rumah sakit swasta yang mereka inginkan.

Baca juga: Kota Bekasi Hentikan Pencetakan Kartu Sehat, Ini Alasannya

Padahal, ujar Sajekti, sebenarnya penyakit ini bisa ditangani di tingkat Puskesmas. "Secara garis besar KS berbasis NIK ini tidak mengalami perubahan, hanya penanganan identifikasi penyakiti ringan di tangani di Puskesmas," ujar Sajekti.

Berdasarkan data didapatkan Tempo, jumlah penduduk Kota Bekasi saat ini mencapai 2,6 juta jiwa. Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK) yang dikeluarkan mencapai 600 ribu keping. Pengguna Kartu Sehat itu adalah yang tercantum di dalam kartu keluarga yang telah terverifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

7 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

7 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

10 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

15 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

2 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

2 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

2 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

3 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya