Kepala Basarnas Marsdya M. Syaugi memberikan keterangan pers mengenai proses evakuasi dan pencarian Lion Air JT 610 registrasi pesawat PK-LQP kepada keluarga korban di Jakarta, Senin, 5 November 2018. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 206 personel anggota Tim SAR gabungan dikerahkan untuk pencarian korban dan pecahan pesawat Lion Air PK LQP di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu 10 November 2018. Pencarian terus dilakukan di hari ke-13 atau akhir dari masa perpanjangan kedua tersebut.
"Dari jumlah personel yang dikerahkan hari ini, 46 di antaranya merupakan penyelam," kata Juru bicara Basarnas Yusuf Latif saat dihubungi.
Ia menuturkan tim masih menemukan jenazah korban Lion Air hingga hari-12. Seluruhnya telah dikumpulkan bagian tubuh korban sebanyak 196 kantong jenazah. "Kemarin ada satu kantong jenazah yang kembali dikirim ke RS Polri Kramatjati," kata Yusuf.
Selain itu, Tim DVI RS Polri telah mengidentifikasi lagi enam jenazah korban pesawat Lion Air pada Jumat, 9 November 2018. Total, hingga hari-12 sudah 77 korban yang telah teridentifikasi. Mereka berasal dari 181 penumpang dan 7 kru sesuai isi manifes.
Satu dari enam jenazah yang telah teridentifikasi Jumat 9 November 2018 adalah bayi berusia 1 tahun 3 bulan bernama Kyara Aurine Daniendra. Itu artinya dua bayi dalam manifes telah teridentifikasi seluruhnya.
Sedangkan lima jenazah yang teridentifikasi lainnya berhasil diketahui identitasnya melalui uji deoxyribonucleic acid (DNA). Kelimanya adalah Muas Efendi, 57 tahun, Murdiman (46), Ambo Malibone (36), Darwin Hariyanto (51) dan Fendi Christanto (46).