Ombudsman Temukan Penyebab Skybridge Tanah Abang Molor Terus

Selasa, 13 November 2018 07:15 WIB

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya menemukan Pemerintah DKI dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tak berkomunikasi intensif untuk membahas skybridge Tanah Abang. Walhasil, ada lima aspek yang terbengkalai sehubungan dengan pembangunan jembatan multiguna itu.

Baca: 3 Alasan Target Penyelesaian Skybridge Tanah Abang Meleset 2 Kali

"Selama ini Pemprov DKI selalu mengatakan sudah melakukan koordinasi dengan PT KAI. PT KAI menyatakan setuju, tapi ternyata tidak ada perbincangan intensif," kata Ketua Ombudsman Jakarta Raya Teguh Purnomo saat dihubungi, Senin malam, 12 November 2018.

Ombudsman Jakarta Raya menggelar pertemuan dengan PT KAI usai soft launching skybridge pada 15 Oktober 2018. Satu hari setelahnya, giliran Pemerintah DKI yang ditemui ombudsman. Teguh mengucapkan, pertemuan itu bertujuan menanyakan perkembangan proyek skybridge yang tak kunjung rampung.

Teguh menemukan, lima aspek justru terbengkalai. Padahal, empat di antaranya mendesak dikerjakan sehingga skybridge tak bisa diselesaikan. Kelima aspek itu antara lain arus (flow) penumpang, masalah aset, dan pintu penghubung dari Stasiun Tanah Abang menuju skybridge. Sarana dan prasarana pendukung yang tersedia di skybridge, serta soal pengamanan juga belum disepakati.

Menurut Teguh, Ombudsman harus memperoleh kepastian ihwal nasib Jalan Jatibaru Raya. Pemerintah DKI, tambah dia, telah membuka jalan itu tapi kemacetan masih terjadi. Fakta di lapangan ini yang menjadi dasar ombudsman memanggil kedua pihak terkait.

Pekerja menyelesaikan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. Rencananya untuk tahap awal akan ada 100 pedagang kecil yang menempati skybridge. ANTARA/Reno Esnir

Advertising
Advertising

"Kami mau segera tidak ada kemacetan dan pedagang segera pindah ke atas dan tidak ada penambahan pedagang baru lagi di bawah," kata Teguh.

Target penyelesaian skybridge Tanah Abang sudah meleset tiga kali. Terakhir kali PD Sarana Jaya selaku pelaksana proyek menargetkan jembatan sepanjang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter itu rampung pekan kemarin. Namun tenggat itu diundur lagi menjadi 15 hari ke depan terhitung sejak Senin, 12 November 2018.

Jembatan multiguna ini dirancang untuk menampung 446 PKL dan mulai digarap pada 3 Agustus lalu. Pemerintah DKI menggelontorkan Rp 35,8 miliar untuk mendirikan skybridge bagi PKL Tanah Abang.

Baca: Penyelesaian Skybridge Molor, Sarana Jaya: Rampung Pekan Ini

Sebelumnya, para pedagang diizinkan berjualan di sepanjang Jalan Jatibaru Raya. Akan tetapi, keputusan Pemerintah DKI menutup Jalan Jatibaru Raya ini mendapat kritik dari Ombudsman Jakarta Raya dan para sopir angkot yang kehilangan pendapatan.

Berita terkait

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

23 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

1 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

1 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

3 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

4 hari lalu

Biaya Layanan Tokopedia, Shopee dan Lazada Naik sampai 6,5 Persen, UMKM Diminta Tak Naikkan Harga?

Tokopedia, Shopee dan Lazada menaikkan biaya layanan hingga 6.5 persen untuk mitra penjual, pelaku UMKM diminta tidak naikkan harga.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

5 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

12 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

15 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

18 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya