Sopir Taksi Online Dibunuh, Polisi Usul 4 Pengaman, Apa Saja?

Selasa, 13 November 2018 09:34 WIB

Suherman Agus bin Hartoyo, 23 tahun, dan Aap Apriadi, 23 tahun, dua pelaku perampokan dalam taksi online dan percobaan pemerkosaan di Tambora, Jakarta Barat, ditangkap personil Polres Jakarta Barat, Jumat, 27 April 2018. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.CO, Tangerang - Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif bersama penyedia layanan transportasi merumuskan sistem keamanan taksi online.

Baca: Pembunuhan Sopir Taksi Online, Penadah Ingkar Mobil Ditinggal

Langkah itu dilakukan menyusul beberapa peristiwa yang dialami penumpang ataupun pengemudi taksi online. Kasus terbaru adalah pembunuhan sopir taksi online Jap Son Tauw, 68 tahun.

“Kami mendorong agar pengelola jasa taksi online meningkatkan sistem pengamanan baik untuk penumpang ataupun pengemudi,"kata Sabilul, Selasa, 13 November 2018.

Sabilul mengatakan dengan dipasang sistem pengamanan itu diharapkan dapat meminimalisir tindak pidana, demi penumpang dan pengemudi merasa nyaman.

Usulan sistem pengamanan itu dirumuskan Sabilul bersama Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno. Berikut 4 sistem pengamanan tersebut:

1.Sabilul mengusulkan agar dalam taksi online memasang semacam pembatas antara kursi penumpang dan pengemudi. Pembatas, kata Sabilul, didesain senyaman mungkin namun tetap aman agar tidak mengganggu interaksi sosial antara pengendara dan penumpang.

Advertising
Advertising

2.Pemasangan tombol darurat atau panic button yang terhubung ke Grab dan ke aparat keamanan.

3.Sabilul juga mengusulkan pemasangan kamera pengawas di dalam kendaraan. Hal itu, kata dia, untuk memantau dan merekam agar segala aktivitas di dalam kendaraan.

Keberadaan kamera, lanjut dia, juga dapat membantu kepolisian mengusut saat terjadi peristiwa pidana.

“Rekaman kamera dapat dijadikan bukti petunjuk,”kata Sabilul.

4.Pemasangan voice recorder (perekam suara) di dalam kendaraan. Dengan rekaman itu, percakapan antara pengemudi dan penumpang dapat terdokumentasi.

“Hal ini selain untuk membantu pengungkapan apabila terjadi kasus pidana. Juga dapat dimanfaatkan untuk menginvestigasi apabila terjadi kecelakaan," kata Sabilul.

Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Grab Indonesia Tri Sukma Anreianno menyambut baik usulan itu. Menurutnya, beberapa fitur pengaman seperti panic button sudah terpasang di beberapa kendaraan.

"Ke depan semua kendaraan akan dipasang sistem pengamanan termasuk kamera pengawas,"katanya.

Baca: Jasad Sopir Taksi Online Mengambang di Kali Cadas, Dibunuh?

Tri Sukma juga menyampaikan ucapkan terima kasih atau kerja sama dari kepolisian. Dia berjanji akan terus meningkatkan sistem keamanan taksi online demi kenyamanan penumpang maupun pengemudi.

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

8 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya