Perubahan Prosedur Kartu Sehat, Pasien Puskesmas Bekasi Melonjak

Senin, 19 November 2018 15:08 WIB

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat terjadi lonjakan kunjungan ke Pusat Kesehatan Masyatakat (Puskesmas) setelah diberlakukan rujukan berjenjang pemegang jaminan kesehatan daerah berupa Kartu Sehat berbasis Nomor Induk Kependudukan (KS-NIK).

Baca juga: Kartu Sehat Bekasi, Rahmat Effendi: Sakit Ringan di Puskesmas

"Peningkatan rata-rata hingga 30 persen dari sebelumnya," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati, Senin, 19 November 2018. Keputusan memberlakukan rujukan berjenjang pada pemegang Kartu Sehat dimulai pada 1 November 2018.

Sebelumnya, pemegang kartu tersebut bebas masuk ke rumah sakit manapun tanpa melihat tipe. Dampaknya, layanan kesehatan milik pemerintah di tingkat bawah diabaikan, dan masyarakat cenderung ke rumah sakit swasta. Jumlah pemegang Kartu Sehat mencapai 600 ribu keluarga.

Setelah diubah, pemegang jaminan kesehatan dari pemerintah daerah itu wajib ke fasilitas kesehatan pertama atau ke Puskesmas setempat sesuai dengan domisili. "Ada 30 diagnosis yang bisa ditangani tingkat puskesmas, tentunya ini penyakit-penyakit ringan," ujar Tanti.

Advertising
Advertising

Contoh penyakit ringan, ujar Tandi, seperti infeksi saluran pernafasan akut (Ispa), radang tenggorokan, diare, sakit gigi, hingga pemeriksaan kehamilan. Menurut dia, jika pada pemeriksaan pertama dibutuhkan rujukan, maka pasien bisa dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Kepala Puskesmas Bantargebang, Andrizal, membenarkan adanya peningkatan kunjungan pasien sejak 1 November 2018. Menurut dia, biasanya setiap hari ada sekitar 150 pasien memeriksakan kesehatannya. "Sekarang tembus hingga 180 pasien, bahkan bisa lebih," ujar Andrizal.

Menurut Andrizal, ini menunjukkan terjadi kenaikan cenderung pada pasien pemegang Kartu Sehat. Sebelumnya, jumlah kunjungan pemegang kartu tersebut hanya 15 orang, kini mencapai 30 orang setiap hari.

Baca juga: Pasien Dirujuk ke Puskesmas, Warga Bekasi: Kartu Sehat Tak Sakti

"Pasien harus melalui pemeriksaan dahulu oleh dokter di Puskesmas, apakah perlu dirujuk atau tidak sesuai kemampuan pelayanan dasar," ujar Andri.

Kenaikan jumlah kunjungan juga terlihat di Puskesmas Pengasinan, Rawalumbu. Petugas pemberi tiket antrean sampai menyusun dua kali karena meningkatnya jumlah kunjungan pasien.

Adapun sekali susunan antrean tiket sebanyak 100 kartu. "Sebelumnya satu susunan tidak habis, sekarang sampai dua kali," ujar Ari.

Berita terkait

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

50 menit lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

6 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

2 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

2 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

2 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

2 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

3 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya