Meikarta Terlilit Kasus Suap, Alasan Konsumen Tetap Beli

Jumat, 23 November 2018 16:56 WIB

Calon pembeli saat melihat contoh unit apartemen di Marketing Gallery Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 17 Oktober 2018. KPK mengungkap dugaan kasus perizinan proyek pembangunan Meikarta pada akhir pekan lalu. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah konsumen Meikarta tetap optimistis pembangunan apartemen akan terus berlanjut meskipun proyek itu terlilit kasus dugaan korupsi. Pembeli apartemen Meikarta asal Semarang, Yoga yakin kasus dugaan gratifikasi yang melibatkan Bupati Bekasi tak mempengaruhi pembangunan proyek Lippo Group itu.

Baca: Cerita Suap Meikarta, Lippo Group dan Lahan 774 Hektare

"Ada kegelisahan, tapi saya yakin Lippo Group bisa mengatasi masalah itu," kata Yoga, di Jakarta, Jumat 23 November 2018.

Yoga tertarik membeli unit apartemen Meikarta karena menyajikan hunian dengan standar desain cukup tinggi namun harga terjangkau. Yoga menyatakan dia tidak akan membatalkan pembelian unit apartemen karena pertimbangan sisi bisnis kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi memiliki prospek yang baik.

Warga Semarang itu mengaku telah mengeluarkan uang Rp 40 juta untuk uang muka pembelian satu unit apartemen yang dicicil sejak Oktober 2017 hingga Juli 2018.

Pembeli lain, Santi asal Jakarta menyebutkan telah mendaftar pembelian unit tipe studio di Meikarta dengan uang muka Rp16 juta. Meski Meikarta terbelit kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Santi tidak khawatir dengan rencana pembelian unit apartemen tersebut.

"Saya lihat mereka tetap bekerja jadi mungkin kasus itu tidak berpengaruh terhadap pembangunan," ujar wanita yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu.

Santi membeli unit Apartemen Meikarta yang diperkirakan akan berkembang pesat karena masuk kawasan industri yang cukup strategis.

Pengacara PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang mengerjakan proyek Meikarta, Denny Indrayana menegaskan proses hukum yang saat ini ditangani KPK merupakan hal terpisah dan berbeda dengan proses pembangunan yang masih berjalan di Meikarta.

Baca: Jadi Tersangka Suap Meikarta, Begini Penampakan Rumah Bupati Bekasi

Denny menyatakan PT MSU akan bertanggung jawab dan memenuhi kewajiban perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan di Meikarta. PT MSU juga akan tetap menghormati dan terus bekerja sama dengan KPK, untuk menuntaskan proses hukum yang sekarang masih berlangsung.

Berita terkait

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

21 menit lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

1 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

2 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

3 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

3 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

5 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

7 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

8 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

10 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

13 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya