Bursa Wagub DKI, PKS Sebut Soal Tim Fit and Proper Test Tak Bulat
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 1 Desember 2018 07:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, partainya dan Gerindra beda paham soal uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon wakil gubernur atau Wagub DKI Jakarta.
Menurut Suhaimi, definisi yang dipahami Gerindra tak sama dengan makna awal fit and proper test. "Iya berbeda dengan yang dipahami PKS," kata Suhaimi di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 30 November 2018.
Baca : Anies Kirim Surat, PKS Ajak Gerindra Bahas Wagub DKI pada 4 Desember
PKS memaknai fit and proper test sebagai momen mengenalkan calon wagub dari kadernya kepada Gerindra. Artinya, tak ada seleksi dan istilah calon wagub DKI dari PKS gugur saat fit and proper test.
Sementara Gerindra menilai, uji itu guna menyeleksi calon wagub DKI. Nama yang diusung PKS bisa jadi lulus atau tidak lulus penilaian penyeleksi.
"Itu nanti kita samakan lagi persepsinya," ujar Suhaimi.
Sebelumnya, dua partai pengusung Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno ini sepakat membentuk tim fit and proper test. Keduanya menggelar pertemuan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI pada 5 November 2018.
Mereka sepakat calon pendamping Anies berasal dari kader PKS. Namun, Gerindra meminta ada proses seleksi sebelum nama calon wagub DKI diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies.
Simak pula :
Novel Bamukmin: Peserta Reuni Akbar 212 Bisa Tembus 3-4 Juta Orang
Kursi DKI 2 atau Wagub DKI kosong sejak akhir Agustus 2018. Eks Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno memilih mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019.