Polisi Kantongi Alat Bukti Kasus Dana Kemah Pemuda, Tersangkanya?

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 5 Desember 2018 07:05 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan kepada awak media terkait dengan status tersangka aktivis Ratna Sarumpaet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi menyebut telah memiliki alat bukti yang cukup untuk menentukan tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana kegiatan Apel dan Kemah Pemuda Islam Indonesia.

“Kami sudah mendapatkan keterangan dari saksi, petunjuk, serta keterangan surat,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Argo Yuwono di kantornya, Selasa, 4 Desember 2018 terkait kasus dana Kemah Pemuda Islam Indonesia tersebut.
Baca : Penyebab Pemuda Muhammadiyah Minta BPK Periksa Dana Kemah Pemudia

Meski begitu, Argo mengatakan penyidik belum menentukan seseorang sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Polisi masih mencari sosok yang bertanggung jawab atas penggunaan anggaran kegiatan tersebut. “Semua orang yang terlibat berpotensi menjadi tersangka,” ucap dia.

Kegiatan Apel dan Kemah Pemuda Islam Indonesia diselenggarakan pada 16-17 Desember 2017 di Pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta. Kegiatan itu diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan melibatkan organisasi Pemuda Muhammadiyah yang mendapat dana Rp 2 miliar dan GP Ansor yang mendapat dana Rp 3 miliar.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa beberapa orang saksi baik dari GP Ansor, Kemenpora, maupun Pemuda Muhammadiyah. Polisi menduga adanya data fiktif dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari Pemuda Muhammadiyah berupa mark up penggunaan dana.

Menurut Argo, polisi telah memeriksa saksi dari Kemenpora dan GP Ansor pada 19 November 2018. ia menyebut tak ditemukan penyelewengan dana dalam LPJ dari GP Ansor yang mendapat Rp 3 miliar untuk menyelenggarakan acara itu. Polisi juga sudah memeriksa Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Ketua Pelaksana kegiatan kemah itu, Ahmad Fanani, pada 24 November 2018.
Simak juga :
Spanduk #JKWBersamaPKI di Tanah Abang Dipasang Saat Mati Lampu

Senin lalu 3 Desember 2018, polisi memeriksa tiga orang dari Pemuda Muhammadiyah, yaitu Abrar Aziz, Virgo Sulianto Gohardi, dan Nasikhudin. Virgo diketahui sebagai sekretaris dalam kegiatan tersebut.

Advertising
Advertising

Penyelidikan kasus dana Kemah Pemuda Islam Indonesia tersebut berdasarkan pada surat perintah penyelidikan nomor Sp. Lidik/1524/XI/RES.3.3./2018/Dit Reskrimsus. Adapun barang bukti yang sudah dimiliki polisi, antara lain daftar isian pelaksanaan anggaran serta proposal pengajuan kegiatan kemah dan apel dengan tema Pemuda Hebat Jaga Bumi.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

6 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

7 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

11 jam lalu

Dahnil Anzar Ungkap Rencana Prabowo Mau Buat Presidential Club

Prabowo ingin para mantan presiden Republik Indonesia rutin bertemu dalam wadah presidential club.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

13 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

1 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

1 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya