Selesai Reuni Akbar 212, Panitia Masih Terbebani Utang

Reporter

Bisnis.com

Editor

Suseno

Sabtu, 8 Desember 2018 08:27 WIB

Massa Persaudaraan Alumni 212 menggelar salat subuh berjamaah saat acara Reuni akbar 212 di Halaman Monas, Jakarta, Ahad, 2 Desember 2018. Area di depan panggung utama Reuni Akbar 212 pun terlihat telah penuh diisi oleh peserta sejak dinihari. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Reuni Akbar 212 yang diklaim diikuti sekitar 8 juta orang pada 2 Desember 2018 berlangsung aman dan tertib. Namun panitia pelaksana masih harus memutar otak untuk membayar utang yang jumlahnya tidak kecil.

Baca juga:
Masjid Ini Tampung Massa Reuni Akbar 212: Banyak dari Jawa Tengah

"Kami masih memiliki utang ke beberapa pihak,” kata bendahara Reuni 212, Supriyadi, Jumat, 7 November 2018. “Misalnya untuk bayar panggung besar. Insha Allah dalam waktu dekat, bisa kami selesaikan."

Baca:
Rini Soemarno: Apa Masalahnya Punya Banyak Utang

Supriyadi mengatakan jika dihitung secara keseluruhan, biaya operasional penyelenggaraan Reuni 212 diperkirakan mencapai sekitar Rp 1 miliar. "Tapi itu perkiraan, kami belum selesai menghitung,” ujarnya.

Supriyadi bersyukur karena dukungan donasi mengalir demikian derasnya dari berbagai pihak sehingga secara keseluruhan pendanaan acara Reuni 212 ditanggung independen oleh panitia.

Baca:
Novel Bamukmin: Peserta Reuni Akbar 212 sampai 4 Juta Orang

Ketua Panitia Pelaksana Reuni Akbar 212 Bernard Abdul Jabar menegaskan satu sen pun tidak ada sumbangan dari eksternal, termasuk dari pasangan calon peserta Pemilu Presiden tahun 2019. "Malahan kami panitia pelaksana sendiri, secara individu ikut menyumbang juga. Para penyumbang berasal dari berbagai kalangan, dari masyarakat bawah hingga menengah ke atas," ujarnya.

BISNIS.COM

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

8 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

10 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

11 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

11 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

13 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

15 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

18 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya