Tersangka melakukan reka ulang kejadian saat rekonstruksi pengeroyokan anggota TNI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 17 Desember 2018. Pengeroyokan itu terjadi pada Senin (10/12) sepekan lalu dan videonya viral di media sosial.TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan kasus pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir bisa dijadikan pelajaran pemerintah daerah menertibkan parkir liar.
"Parkir liar ilegal dan ada penyalahgunaan ruang publik," kata Usman di kantornya, Senin, 17 Desember 2018.
Perselisihan antara juru parkir dan anggota TNI AL itu terjadi di halaman parkir ruko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur pada 10 Desember lalu. Salah paham itu berakhir menjadi baku hantam dan mengundang tiga juru parkir lain ikut memukuli anggota TNI.
Menurut Usman, penertiban parkir liar diperlukan agar ada pemasukan untuk pemerintah. Masih menurut Usman, pemerintah juga bisa mempekerjakan juru parkir liar setelah pegelolaan lahan parkir dikendalikan pemerintah.
"Di kota-kota maju perparkiran dikelola pemerintah kota atau daerah setempat atau negara bagian."
Pengambilalihan parkir liar ke tangan pemerintah, kata dia, salah satunya untuk kemungkinan terjadi gesekan seperti di Arundina.
"Zaman Pak Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) parkir liar bisa ditertibkan," ucapnya.
Buntut pengeroyokan anggota TNI yang dilakukan juru parkir di pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur, Senin, 10 Desember 2018, terjadinya pembakaran Polsek Ciracas.
Selain membakar Polsek Ciracas, massa yang mengamuk juga merusak rumah orang tua salah satu juru parkir dan sekretariat Pemuda Pancasila Jakarta Timur.
Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal
4 hari lalu
Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.