Cerita Korban Tsunami Selat Sunda, Firasat Datang Lewat Bisikan

Senin, 24 Desember 2018 09:05 WIB

Wisatawan bermain parasailing saat liburan Natal di pantai Anyer, Banten, 25 Desember 2015. Libur Natal dan Tahun Baru, Pantai Anyer dan Carita dipadati wisatawan yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Di antara wisatawan korban tsunami Selat Sunda adalah pasangan suami istri asal Ciputat, Tangerang Selatan, yakni Chattra Mahottama dan Afrian Syafitri. Afrian Syafitri, 26, tewas, sedang Chattra luka-luka digulung gelombang laut yang datang tiba-tiba pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Baca berita sebelumnya:
Cerita Rombongan RSUD Tarakan Korban Tsunami Selat Sunda

"Mereka mengunjungi villa keluarga di Pantai Carita di Pandeglang, Banten," kata Abdul Hamid, ayah dari Afrian Syafitri, ketika ditemui di rumah duka di Perumahan Bukit Nusa Indah, Ciputat, Minggu malam 23 Desember 2018.

Menurut Hamid, ia menerima kabar tersebut saat berada di Batam, Kepulauan Riau. Dia langsung bergegas datang ke rumah di Bukit Nusa Indah, Jalan Jati, Rt 05 Rw 016, Kelurahan Serua, Ciputat, segera setelah menerima kabar itu.

Sebuah mini bus yang menghantam rumah usai diterjang tsunami selat Sunda dekat lokasi panggung bekas konser band Seventeen di Beach Hotel, Pantai Tanjung Lesung, Penimbang, Jawa Barat, Minggu 23 Desember 2018. TEMPO/Subekti.

Advertising
Advertising

Hamid bergegas karena setelah beberapa hari sebelum ada kabar itu dirinya sudah resah. Sejumlah firasat buruk menghampirinya begitu tahu anaknya pergi liburan. "Firasat pertama saya tidak mau sarapan, enggak bisa tidur cepat dan perasaan lemas, pikiran tidak ada tujuan," ujarnya.

Baca juga:
Anies: Biaya Warga DKI Korban Tsunami Selat Sunda Ditanggung Pemda

Hamid juga mengatakan, terdapat firasat yang membuatnya bertanya-tanya. Yakni selepas pulang kerja di Batam, sedang mengendarai motor, ia mendengar suara Syafitri seperti berbisik memanggil dirinya, 'Ayah'.

<!--more-->

"Setelah mendengar suara anak saya, kemudian saya pinggirkan motor, menoleh kanan kiri tidak ada orang, tapi saya tahu betul itu suara Syafitri. Saya berpikir ada apa?" katanya becerita dengan mata berkaca- kaca.

Baca:
Tsunami Selat Sunda, Nasib Karyawan RSUD Ciawi Juga Belum Diketahui

Menurut Hamid, Syafitri berencana untuk pulang ke Batam menemui keponakannya. Kepada Hamid, Syafitri mengatakan ingin sekali menggendong keponakannya yang masih berumur tiga bulan. Pada saat itu pun, ketika melakukan komunikasi lewat video, Hamid sudah resah.

Warga berada di depan bangunan yang terdampak bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Ahad, 23 Desember 2018. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan setidaknya 222 orang meninggal, 500 lebih orang terluka dan puluhan lainnya dinyatakan hilang. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

"Di lihat wajahnya lain, mukanya beda seperti kemerahan tapi bersih seperti bersinar gitu," ujarnya.

Hamid mengenang putrinya itu sebagai pribadi yang supel dan tidak pernah membantah orang tua. Syafitri adalah anak kedua Hamid. "Anaknya sangat baik, enggak neko-neko," katanya yang tidak pernah menduga sang putri akan menjadi korban tsunami.

Berita terkait

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

38 menit lalu

Ketua RW Jawab Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang yang Berdoa Rosario di Rumah Kontrakan

Ketua RW memberikan penjelasan di balik pengeroyokan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang berdoa rosario.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

6 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

2 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

5 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

5 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

6 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

6 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

6 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya