Cerita Guru Korban Tsunami Selat Sunda Selamat Berkat Ponselnya

Rabu, 26 Desember 2018 17:31 WIB

Foto aerial sebuah mobil yang terbawa arus tsunami hingga tersangkut di tengah sawah di kawasan Carita, Banten, Senin, 24 Desember 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Tangerang Selatan -Para guru sekolah dasar dari sekolah Global Islamic School (GIS) Tangerang Selatan yang sedang mengadakan rapat kerja akhir semester terkena sapuan tsunami Selat Sunda.

"Kejadian itu sekitar 21.30 wib pertama ada ombak besar datang sampai kedarat, lalu surut, kemudian ada yang cek ke pantai dan melihat ombak besar katanya," kata Romansyah, Wakil Kepala Sekolah SD GIS yang menjadi korban saat ditemui dirumah sakit Medika BSD, Rabu 26 Desember 2018.
Baca : Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Ditampung di RSUD Berkah

Menurut Romansyah, jarak waktu dari ombak pertama lalu surut kemudian disusul tsunami sekitar dua menit dan langsung menyapu penginapan Mutiara Carita, di Anyer.

"Saya dan rombongan menginap di di villa Mutiara Carita, saat tsunami datang disertai suara gemuruh, saat itu juga saya hanyut kebawa air sampai kurang lebih puluham meter," ungkapnya.

Setelah terseret tsunami, kata Romansyah, ia hanya bisa pasrah, ia mengaku tergulung-gulung di dalam air sampai ia sadar ternyata dirinya selamat dan berada di bawah tumpukan puing bangunan.

Advertising
Advertising

"Saya sadar tertimpa puing bangunan, setelah bisa menyelamatkan diri saya sempat menolong tiga orang kemudian saya hubungi istri, orang tua, ketua komite sekolah, dan orang- orang di Jakarta, tuturnya, yang bersyukur memiliki ponsel tahan air.

"Kebetulan handphone saya anti air," ujar Romansyah lagi.

Romansyah juga mengatakan tinggi air yang menyapu penginapannya sekitar delapan meter, karena ia mengukur dari tinggi penginapan yang dua tingkat sekitar enam meter serta air datang sekitar dua meter di atas penginapan.

"Jarak dari pantai ke villa itu sekitar 25 meter, kami juga masih belum yakin iti tsunami apa bukan, jadi larinya setengah hati, tapi setelah ombak pertama dan beberapa orang melihat kepantai, kemudian orang- orang tersebut kembali sambil lari sekencang- kencangnya sambil teriak 'tsunami'," imbuhnya.

Saat tsunami datang, ujar Romansyah, villa yang ditempatinya dan satu vila lainnya hancur, sedangkan vila yang ditempati guru- guru perempuan terselamatkan karena air terbendung villa di depannya.
Simak juga :
Cerita Korban Tersapu Tsunami Banten Tersadar Sudah Ada di Jalanan

"Yang hancur vila saya karena isinya laki- laki semua jadi tergulung tsunami, villa yang perempuan tidak hancur karena tertahan dua vila di depannya, kemudian guru- guru perempuan menyelamatkan diri dengan cara keluar dari jendela," dia mengungkapkan.

Setelah menghubungi orang- orang yang berada di Jakarta, tambah Romansyah, dia langsung menuju Puskesmas terdekat untuk diobati karena menderita luka sobek di kaki kiri dalam peristiwa tsunami Selat Sunda tersebut. "Setelah beberapa orang mendapati perawatan medis, sekolah memutuskan bahwa kita dirujuk ke rumah sakit Medika BSD untuk perawatan lebih lanjut," tambahnya.

Berita terkait

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

2 hari lalu

10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

4 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

5 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

5 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

5 hari lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

5 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

5 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

5 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

6 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya