Warga bertahan di atas bajaj ketika banjir melanda kawasan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, 28 Februari 2016. Banjir tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun kota Tangerang ke 23 yang jatuh pada tanggal 28 Februari dan ada 5 wilayah kota Tangerang yang terendam banjir. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat. MW20160228.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, menyiapkan strategi khusus untuk mengatasi banjir, terutama di Kecamatan Periuk. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah menargetkan wilayah tersebut bebas banjir.
Arief R Wismansyah mengatakan, Pemkot Tangerang akan mengganti mesin pompa yang ada. Pengerukan juga akan dikerjakan agar daya tampung di Kali Sabi lebih optimal.
"Ketika hujan volume air di Situ Bulakan bertambah tinggi dan upaya pengerukan situ adalah langkah terbaik," katanya di Tangerang, Selasa 1 Januari 2019.
Arief mengatakan pengerukan dilakukan karena tumpukan lumpur pada Situ Bulakan telah mengeras dan terus bertambah akibatnya menjadi dangkal, jika hanya mengandalkan pompa penyedot dalam waktu lama.
Pihaknya telah meminta aparat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) supaya mempersiapkan alat berat yang diperlukan.
Menurut dia, untuk mengatasi banjir pihaknya juga berupaya mengatasi Jembatan Alamanda yang berada di Jalan Villa Regency, Kelurahan Gembor seperti yang pernah dilakukan di Kecamatan Larangan.
Pemkot Tangerang juga fokus penanganan jembatan yang terletak di tikungan jalan Industri Keroncong di Kelurahan Alam Jaya.
Namun langkah awal yang dilakukan adalah dengan membongkar saluran air dan merapikan turap yang nyaris ambrol.
Bahkan pada awal tahun 2019 saluran yang tersendat itu dibongkar supaya air mengalir lancar tidak lagi terjadi genangan banjir pada bagian kanan dan kiri jalan.