Soal Rizky Amelia, PSI: Percepat UU Penghapusan Kekerasan Seksual

Selasa, 8 Januari 2019 15:53 WIB

Konferensi pers PSI terhadap kasus Rizky Amelia yang digelar di kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Januari 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta -Partai Solidaritas Indonesia (PSI) turut bereaksi terhadap kasus pelecehan seksual yang mendera mantan sekretaris anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan nonaktif, Rizky Amelia.

Juru bicara PSI bidang Perempuan, Dara Adinda, mengatakan kasus Rizky Amelia merupakan puncak gunung es dari bobroknya sistem hukum yang menyangkut perempuan di Indonesia.
Baca : Bantah Memperkosa, Pejabat BPJS TK: Ibu dan Anak Saya Perempuan

"Isu ini adalah isu bersama dan bukti molornya pengesahan RUU PKS atau Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual, di Komisi VIII DPR," kata Dara dalam konferensi pers yang digelar di kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Januari 2018.

Dara mengatakan, bila RUU PKS segera diterbitkan, kasus-kasus pelecehan seksual seperti yang dialami Amel bisa tertangani dengan baik. Adapun kasus Amel ini bermula dari 2016. Selama kurun 2 tahun hingga 2018, ia mengaku dilecehkan secara seksual oleh mantan bosnya di BPJS TKA, Syafri Adnan Baharuddin.

Amel mengaku telah menerima pelecehan secara verbal selain fisik. Ia juga mengklaim dirundung lingkungannya setelah membeberkan perilaku bosnya. Kasus Amel diduga sempat menguap di lingkungan internal kantornya setelah ia melapor kepada salah satu anggota Dewan Pengawas BPJS TKA pada 2016 lalu.

Ihwal kasus ini, Dara mengatakan PSI sudah menyorotinya sejak akhir Desember lalu. Tepatnya ketika Amel mulai secara terbuka mengakui kegamangannya menjadi korban pelecehan seksual kepada publik. Dara mengatakan, berkaca pada kasus ini, partai-partai di Senayan seharusnya bergegas membahas RUU yang lama mangkrak.
Simak juga :
Pengacara Sebut Rizky Amelia Dilaporkan karena Menuduh Syafri

Advertising
Advertising

Komisi Nasional Anti-kekerasan terhadal Perempuan atau Komnas Perempuan sebelumnya juga menyoroti lambatnya pembahasan soal RUU PKS. Ketua Komnas Perempuan Azriana bahkan mengatakan pembahasan RUU itu di DPR alot.

Saat ditemui Tempo beberapa waktu lalu di Sar Pan Pacific, Azriana bahkan mengimbuhkan, pemerintah malah mengedrop sekitar 100 poin yang di dalamnya termaktub pasal kunci dalam RUU PKS. Sehingga saat ini, dalam daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU PKS yang dibahas, pasal yang diajukan tinggal tersisa 52 poin.

PSI mengatakan akan mendorong dewan segera mengesahkan RUU PKS. "Sebelum Pemilu 2019, RUU ini sudah harus ada kejelasan," kata Dara, terkait mencuatnya kasus Rizky Amelia.

Berita terkait

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

6 jam lalu

PDIP Minta Suara PSI di Papua Tengah Jadi Nol, Hakim Guntur Hamzah: Tunjukkan Buktinya

Hakim MK Guntur Hamzah menyoroti petitum atau permohonan PDIP yang ingin menjadikan perolehan suara PSI di DPRD Provinsi Papua Tengah menjadi nol.

Baca Selengkapnya

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

7 jam lalu

PDIP Minta Perolehan Suara PSI dan Demokrat di DPRD Papua Tengah Dinihilkan

PDIP meminta kepada MK agar perolehan suara PSI dan Partai Demokrat dalam pemilihan DPRD Provinsi Papua Tengah dijadikan nol.

Baca Selengkapnya

MK Tukar Posisi Anwar Usman di Pleno jika PSI Jadi Pihak Terkait PHPU Pileg

9 jam lalu

MK Tukar Posisi Anwar Usman di Pleno jika PSI Jadi Pihak Terkait PHPU Pileg

MK akan mengganti Anwar Usman dengan hakim konstitusi lain apabila ada panel sengketa pemilu yang berkaitan dengan PSI

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

13 jam lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

23 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

2 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Tak sedikit kader PSI yang minta dua jatah kursi. "Satu-satu dulu, lobby-nya susah," ujar Kaesang menimpali.

Baca Selengkapnya

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

3 hari lalu

PSI Resmi Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

Kaesang berharap putra-putri terbaik bangsa mau ikut membangun negeri dengan mendaftarkan diri menjadi kepala daerah lewat PSI.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

5 hari lalu

Fakta Seputar Sirekap yang Digunakan Lagi oleh KPU di Pilkada 2024

KPU berjanji mengevaluasi dan memperbaiki Sirekap untuk Pilkada 2024 sesuai dengan putusan MK.

Baca Selengkapnya