Alasan Polisi Tutup Total Lokasi Lumpur Panas Bekasi

Kamis, 17 Januari 2019 03:12 WIB

Seorang jurnalis tengah memotret lokasi lahan kosong yang mengandung lumpur panas Bekasi, Selasa, 15 Januari 2019. Lokasi yang dipasangi garis polisi (police line) itu tepatnya di Kampung Kramat Blancong RT 01 RW 20, Desa Segara Makmur, Kabupaten Bekasi. TEMPO/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Kepolisian Sektor Tarumajaya, Kabupaten Bekasi menutup total lahan lokasi lumpur panas Bekasi yang diduga menjadi tempat pembuangan limbah berbahaya di Kampung Kramat Blancong RT 01 RW 20, Desa Segara Makmur.

Limbah berupa lumpur itu menyebabkan tiga anak mengalami luka bakar pada kakinya usai kejeblos ke dalamnya.
Baca : Polisi Periksa 4 Saksi dalam Kasus Lumpur Panas Bekasi, Hasilnya?

Ketiga anak itu bernama antara lain Mahdenda Brata Wiria, 9 tahun, Raga Sela Panjidarma, 8 tahun.

Keduanya sampai sekarang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah, Koja, Jakarta Utara akibat luka yang parah. Sedangkan, satu korban lainnya, Muhamad Ramadan, 8 tahun, hanya diobati di rumahnya.

Kapolsek Tarumajaya, Ajun Komisaris Agus Rohmat mengatakan, sebelumnya hanya dipasang garis polisi pada titik lumpur yang diduga mengandung limbah berbahaya. Garis polisi dipasang mengelilingi lahan seluas 25 meter yang terdapat lumpur mengeluarkan uap itu.

"Meminimalisasi terjadinya korban kembali, lahan kami tutup total," kata Agus Rohmat, Rabu, 16 Januari 2019.

Suasana perawatan pasien anak yang menjadi korban limbah panas di RSUD Koja, Jakarta Utara, Rabu, 16 Januari 2018. Lumpur panas tersebut diduga merupakan buangan limbah yang dipakai untuk bahan urukan, dan saat ini masih diteliti kandungannya. TEMPO/Muhammad Hidayat

Menurut dia, lahan seluas 8000 meter tersebut dipasang pagar dari bambu. Meskipun tidak serapat pagar pada umumnya, pembatas tersebut dinilai cukup untuk memberi peringatan bagi pembuang limbah sembarangan. "Kami juga pasang spanduk imbauan larangan buang limbah," kata dia.

Ia mengatakan, penutupan total lahan tersebut sampai dengan batas yang tak ditentukan. Sebab, proses penyelidikan masih berjalan di kepolisian. Apalagi, sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab ihwal kasus dugaan pembuangan limbah berbahaya sembarangan itu.

Advertising
Advertising

"Tidak ada batasan waktu penutupan, intinya selama proses penyelidikan," ujarnya.

Agus menambahkan, sejauh ini baru empat orang saksi telah diperiksa. Di antaranya pemilik sebagian lahan berinisial H, dan tiga orang penjaga lahan di sana. Tapi, para saksi mengaku tidak mengetahui pembuang limbah yang diduga mengandung zat berbahaya tersebut.
Simak juga :
Dua Korban Lumpur Bekasi yang Dirawat di RSUD Koja Telah Membaik

"Kami akan panggil saksi pemilik lahan lainnya," ujar Agus.

Berdasarkan pengamatan Tempo, pada titik korban kejeblos terdapat tanah seperti lumpur. Titik lumpur panas Bekasi itu mengeluarkan uap, bahkan pada bagian yang tergenang air mengeluarkan gelembung. Aroma seperti endapan minyak sayur masih menyeruak.

Berita terkait

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

3 hari lalu

Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta

Baca Selengkapnya

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

3 hari lalu

Koper Hitam Berisi Mayat Ditemukan di Semak Belukar Cikarang Bekasi

Koper berwarna hitam berisi mayat ditemukan warga di semak-semak pinggir Jalan Inspeksi Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

4 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

4 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

5 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

5 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya