Jokowi Singgung Caleg Mantan Napi Korupsi, M Taufik: Kurang Bahan

Jumat, 18 Januari 2019 18:00 WIB

Pasangan capres - cawapres nomor urut 01, Jokowi (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) bersalaman dengan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Uno (kanan) usai Debat Capres dan Cawapres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, 17 Januari 2019. Sementara Prabowo dan Sandi tampil kompak dengan jas dan dasi. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD Gerindra Jakarta Mohamad Taufik menyebut Jokowi tidak punya bahan ketika menyinggung caleg Gerindra mantan napi korupsi dalam debat Capres kemarin.

Baca: Pernah Jadi Napi Korupsi, Mohamad Taufik Yakin Menang Lawan KPU

"Pak Jokowi kurang paham. Dia enggak punya bahan itu," ujar Taufik saat dihubungi Tempo pada Jumat, 18 Januari 2019. Taufik merupakan caleg Gerindra yang pernah terjerat kasus korupsi ketika menjabat Ketua KPU DKI pada 2004.

Taufik menuding Jokowi merupakan sosok yang tidak konsisten. Sebab Jokowi yang dulu pernah menyerahkan ke Mahkamah Agung soal aturan mantan napi koruptor menjadi caleg. MA memperbolehkan hal itu karena tak ada undang-undang yang melarang.

"Pak Jokowi mestinya menghormati itu keputusan MA. Ini kan aneh juga gitu lho. Makanya kalau kurang bahan jangan begitu lah," ujar Taufik yang kembali mencalonkan diri dalam pemilihan DPRD DKI periode 2019 - 2024.

Dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden semalam, Jokowi menyampaikan bahwa Gerindra menjadi salah satu partai yang terbanyak mencalonkan mantan napi koruptor di Pileg 2019. Jokowi mengutip data tersebut dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Dalam daftar tersebut, Taufik adalah satu dari enam caleg Gerindra yang ada di list tersebut. Sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD, Taufik pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada 2004. Saat menjabat, ia pernah tersandung kasus korupsi pengadaan dan alat peraga pemilu 2004.

Advertising
Advertising

Taufik terbukti bersalah dan merugikan negara sebesar Rp488 juta. Ia lalu menjalani hukuman penjara 18 bulan sejak 27 April 2004.

Adapun sikap Ketua Umum Partai Gerindra yang juga menjadi capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, dalam debat itu mengatakan tak masalah partainya mencalonkan mantan napi koruptor. Sebab, enam orang tersebut sudah pernah menjalani proses hukuman.

Baca: MA Kabulkan PKPU Caleg Eks Koruptor, M. Taufik: Alhamdulillah

Dalam debat capres perdana itu, Prabowo juga menyerahkan kepada masyarakat tentang calon legislatif yang pernah jadi napi korupsi dari partainya itu.

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

14 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

18 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

21 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya