Jalan Rusak di #JakartaZamanNow, Ini Jawab Anak Buah Anies
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 1 Februari 2019 09:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Puncak musim hujan pada Januari menyebabkan hampir seluruh ruas jalan di wilayah Jakarta Pusat rusak. Jalan yang menjadi berlubang-lubang sedalam 5-15 sentimeter akhirnya menuai kritik terhadap kinerja pemerintahan Gubernur Anies Baswedan sebelum kemudian kerusakan mendapat perhatian.
Baca:
Anies Turun Tangan, Periksa Ulang Proyek Penyebab Banjir
Satu contoh jalan rusak yang menjadi viral terlihat dalam unggahan video di Twitter. Seorang netizen merekam kondisi Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, yang rusak dan berlubang. Dia menyertakan tagar #JakartaZamanNow dalam unggahannya.
Jalan tersebut tak hanya berlubang di satu tempat, tapi hampir di sepanjang jalan arteri tersebut. "Apa bapak Anies Baswedan ga malu punya jalan serusak ini?" cuit akun @KeyYoha dalam video unggahannya yang sudah dibagikan lebih dari 1.300 kali, Kamis 31 Januari 2019.
Beberapa netizen lain ramai menanggapi unggahan video itu dan membandingkan dengan era gubernur sebelumnya. Pagi ini, Jumat 1 Februari 2019, akun yang sama mengunggah kabar perbaikan Jalan Gunung Sahari. "Thanks ya twips untuk sundulannya," katanya sambil juga berterima kasih ditujukan ke akun Anies Baswedan.
Baca:
JK Lihat Singapura dan Bangladesh di Jakarta, Anies: Itu Fakta
Kondisi banyak jalan rusak dan membahayakan pengendara itu sendiri diakui Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Sukowibowo. Dia menyatakan kewalahan untuk segera menanganinya karena kerusakan terjadi hampir di semua ruas jalan.
<!--more-->
"Di Jakarta Pusat ada di Kramat Raya, Salemba Raya, Suprapto, Budi Utomo, dan termasuk Gunung Sahari," ujar Sukowibowo ketika dihubungi, Kamis 31 Januari 2019.
Baca juga:
Alasan Anies Integrasi Tarif MRT dan Lainnya Belum Tercapai
Saat hujan turun, Sukowibowo mengatakan lubang tak terlihat karena tergenang air. Menyadari jalan yang membahayakan, Sukowibowo mengaku sebelumnya sudah berusaha melakukan penambalan sementara di jalan yang rusak.
Sukowibowo menjelaskan bahwa perbaikan jalan tersebut tak bisa hanya sekadar ditambal. Menurut dia, jalan-jalan itu memerlukan perbaikan total dengan pengerukan dan dilapisi dengan aspal jenis hotmix.
Baca:
Inovasi Bidang Keuangan, Anies Janjikan Kerja Tambah Efisien
Dia beralasan perbaikan seperti itu belum bisa terlaksana karena Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) tak kunjung menunjuk kontraktor untuk memperbaiki jalan rusak. "Kami sudah usaha minta agar kontraknya cepat keluar, segera ditayangkan, lalu bisa segera kami kerjakan. Ini kami juga kewalahan," keluh Sukowibowo.