Penanganan Jalan Rusak Jakarta, Netizen dan Pejabat Sama Mengeluh
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 1 Februari 2019 09:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat Sukowibowo mengatakan kewalahan menangani jalan rusak di wilayahnya. Sebabnya, Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) tak kunjung menunjuk kontraktor untuk perbaikan jalan-jalan tersebut.
Baca berita sebelumnya:
Jalan Rusak di #JakartaZamanNow, Ini Jawab Anak Buah Anies
Sukowibowo mengatakan sudah mengajukan permohonan perbaikan jalan ke Dinas Bina Marga DKI Jakarta yang lalu diteruskan ke BPPBJ untuk melelang kontraktor. Tapi sampai ketika dihubungi Kamis 31 Januari 2019, Sukowibowo menerangkan BPPBJ belum juga menjalin kontrak dengan vendor.
"Kami sudah usaha minta agar kontraknya cepat keluar, segera ditayangkan, lalu bisa segera kami kerjakan. Ini kami juga kewalahan," ujar Sukowibowo kepada Tempo pada Kamis, 31 Januari 2019.
Sementara, Sukowibowo menambahkan, perbaikan jalan dilakukan dengan cara menambal di bagian-bagian yang rusak atau berlubang. Tapi itu dipercaya tidak akan tahan lama, apalagi di tengah kondisi musim hujan sekarang.
Baca juga:
Anies Turun Tangan, Periksa Ulang Proyek Penyebab Banjir
Menurut Sukowibowo, jalanan yang rusak di sejumlah jalan perlu perbaikan total. "Itu ga bisa tutup lubang biasa, tapi harus permanen. Jadi harus digaruk total lalu digelar pakai hotmix," kata dia.
<!--more-->
Sebelumnya, viral video mengenai Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, yang rusak dan berlubang. Jalan tersebut tak hanya berlubang di satu tempat, tapi hampir di sepanjang jalan tersebut.
Baca:
Anies Sebut Kumuh Juga Ada di Pusat Kota Jakarta
"Apa bapak Anies Baswedan ga malu punya jalan serusak ini?" cuit akun @KeyYoha dalam video unggahannya yang sudah dibagikan lebih dari 1.300 kali. Unggahan video disertai tagar #JakartaZamanNow.
Sukowibowo mengakui jalan rusak tak hanya di Gunung Sahari. Dia menyebut pula di Jalan Kramat Raya, Jalan Salemba Raya, Jalan Suprapto, dan Jalan Budi Utomo. Kerusakan, kata dia, sejak awal Januari ketika curah hujan meningkat.
Sukowibowo berharap melalui pemberitaan yang masif, BPPBJ akan tergerak untuk mempercepat proses pengadaan barang. Dia menyadari kondisi jalan yang jadi membahayakan.
Baca:
JK Lihat Singapura dan Bangladesh di Jakarta, Anies: Itu Fakta
"Jalan kalau tergenang 5-10 sentimeter ga kelihatan lubangnya. Kalau mobil ga masalah, kalau motor kan bahaya," kata dia tentang jalan rusak karena berlubang-lubang itu.