Penganiayaan Pegawai KPK, Sespri Gubernur Papua Batal Diperiksa

Senin, 11 Februari 2019 13:34 WIB

Ratusan pegawai yang tergabung dalam Wadah Pegawai KPK melakukan aksi solidaritas lawan teror, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 7 Februari 2019. Aksi Solidaritas dengan bergandengan tangan membentuk rantai manusia mengelilingi Gedung KPK. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris pribadi Gubernur Papua, Elpius, batal diperiksa hari ini oleh penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait kasus dugaan penganiayaan pegawai KPK di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat pada Sabtu, 2 Februari lalu.

Kuasa hukum Pemerintah Provinsi Papua, Roy Rening mengatakan saat ini Elpius sedang ada agenda yang tak dapat ditinggalkan. "Sedang mendampingi Pak Gubernur yang baru tiba dari pertemuan di Surabaya," kata Roy di Polda Metro Jaya, Senin, 11 Oktober 2019.

Baca: Penganiayaan di Hotel Borobudur, Pemprov Papua Laporkan Balik KPK

Penganiayaan terhadap pegawai KPK terjadi pada Sabtu, 2 Februri lalu di HOtel Borobudur. Kala itu, dua pegawai KPK tengah melakukan pengecekan lapangan terhadap laporan masyarakat soal indikasi korupsi. Adapun saat itu di hotel sedang dilaksanakan rapat antara Pemerintah Provinsi Papua dengan DPRD soal APBD 2019.

Pada Kamis, 7 Februari 2019, polisi telah memeriksa lima orang saksi dalam kasus penganiayaan tersebut. Adapun saksi yang sudah diperiksa adalah tiga orang petugas keamanan Hotel Borobudur, satu orang pegawai resepsionis, serta satu orang operator pengawas kamera pengintai alias CCTV di lokasi.

Advertising
Advertising

Baca: Penganiayaan Pegawai KPK, Polisi Kantongi Sosok Calon Tersangka

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono juga telah menyampaikan bahwa penyidik telah menemukan sosok yang diduga sebagai pelaku penganiayaan. Ia enggan menjelaskan identitas terduga pelaku namun hanya menyebut kalau orang itu merupakan salah satu staf Pemerintah Provinsi Papua. Penentuan sosok terduga pelaku, kata Argo, dilakukan setelah penyidik mendapatkan hasil visum pegawai KPK yang dianiaya, Muhamad Gilang Wicaksono, serta pemeriksaan beberapa saksi.

Roy mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan Unit 3 Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Polda Metro Jaya untuk mengagendakan ulang pemeriksaan. Selain itu, Roy mengusulkan agar pemeriksaan saksi dilakukan di Papua.

Alasannya, Pemprov Papua hendak menghadirkan saksi yang berjumlah 20 orang, terdiri dari orang-orang yang mendampingi Gubernur Papua Lukas Enembe di Hotel Borobudur saat penganiayaan pegawai KPK terjadi. "Mengingat mereka semua pejabat. Supaya lebih cepat dari pada nanti pulang balik susah lagi," kata Roy.

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

6 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

6 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

8 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

9 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

9 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

9 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

10 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

10 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

11 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya