Praktik 'Tuyul' Order Fiktif, Ini Kata Sopir Ojek Online

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Februari 2019 12:09 WIB

Barang bukti kasus order fiktif yang melibatkan mitra GoJek di Polda Metro Jaya, Rabu, 13 Februari 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi kembali membongkar praktik curang mitra perusahaan aplikator ojek online di Jakarta. Sebanyak empat tersangka dengan 20-30 akun fiktif meraup Rp 10 juta per hari per orang dengan menjalankan order dan perjalanan yang juga fiktif.

Baca:
Raup Rp 10 juta Per Hari, Pembuat Order Fiktif Gojek Ditangkap

Saat diinterogasi, para tersangka yang mendaftar sebagai mitra GO-JEK itu mengaku telah beroperasi sejak Desember 2018 hingga ditangkap awal Februari 2019. "Di aplikasi GO-JEK terlihat mereka berjalan. Tapi sebenarnya tidak. Mereka melakukannya semua dari dalam ruko," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Prabowo Argo Yuwono, Rabu 13 Februari 2019.

Sebuah laporan dari perusahaan riset asal Jepang mengungkapkan kalau aplikasi layanan ojek online yakni G0-Jek mudah dicurangi, dengan persentase kecurangan capai 30% dari seluruh order.TV.BISNIS.COM

Penangkapan itu adalah yang kedua dengan modus sejenis dikenal dengan sebutan 'tuyul' itu. Kasus pertama terungkap pada Januari 2018 lalu juga di Jakarta Barat. Saat itu ada 12 orang yang dicokok. Bedanya, mereka dengan 'tuyul-tuyulnya' beraksi sebagai taksi online telah merugikan perusahaan aplikator Grab. Nilai kerugian yang dilaporkan mencapai Rp 600 juta selama tiga bulan.

Advertising
Advertising

Baca:
Tiga Fakta Kasus Order Fiktif Pengemudi Ojek Online

Pengemudi ojek online yang ditemui di jalan di sekitaran Polda Metro Jaya, Suhairi, mengaku tahu adanya modus tersebut. Dia dan teman-teman lainnya yang benar-benar beroperasi di lapangan mengaku ikut dirugikan. "Gencar juga tuh dan banyak pihak yang dirugikan," kata Suhairi, mitra GO-JEK, Jumat 15 Februari 2019.

Yodian Ramadon, pengemudi ojek online untuk Grab, sebaliknya, menyatakan tidak tahu tentang praktik 'tuyul' itu. Tapi dia menyatakan paham tentang motifnya jika dikaitkan dengan bonus yang biasa disediakan perusahaan aplikator kepada mitranya.

Baca juga:
Pengemudi Taksi Online `Tuyul` Bobol Grab Hingga Rp 600 Juta

Dia menerangkan, bonus berupa poin diberikan berdasarkan jumlah pesan perjalanan (order), jarak, dan lama perjalanan yang diterima atau dijalani pengemudi ojek online. "Barangkali oknum pengendali order fiktif itu mengejar bonus tanpa harus keluar ke jalan," ucap Yodian.

DEVITA FIRTRIYANTI SAMALLO | ZW

Berita terkait

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

3 hari lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

11 hari lalu

Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

20 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

27 hari lalu

Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

27 hari lalu

Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

30 hari lalu

Nasib THR Ojol, Kenapa Justru Baru Dibahas setelah Lebaran?

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengatakan pembahasan tentang tunjangan hari raya (THR) untuk ojek online (Ojol) dibahas setelah Lebaran

Baca Selengkapnya

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

32 hari lalu

Perusahaan Menolak Beri THR Ojol, SPAI: Tidak Manusiawi, Kami Dipaksa Kerja saat Lebaran

Perusahaan menolak memberi THR untuk pengemudi ojek online atau Ojol. SPAI menyebut insentif yang ditawarkan perusahaan tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

32 hari lalu

Gojek Tawarkan Sejumlah Fitur Keamanan Menjelang Idul Fitri

Gojek memperkenalkan sejumlah fitur untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan selama mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

35 hari lalu

THR Ojol, Bukan Pegawai hingga Dorongan dari Komisi IX DPR

Analis ketenagakerjaan memandang pekerja ojek online dan kurir seharusnya memperoleh THR Lebaran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya