Dinilai Tak Ungguli Dua Cawagub DKI, Suhaimi: Yang Penting Tetap Boleh Masuk Surga

Minggu, 17 Februari 2019 15:00 WIB

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Abdurrahman Suhaimi, tak mempersoalkan bila tersingkir dari bursa cawagub DKI Jakarta. Dia pun tak masalah dianggap memiliki banyak kelemahan ketimbang dua calon wagub lain yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu.

Baca: Taufik Gerindra Yakinkan PKS Prabowo Tak Intervensi 3 Cawagub DKI

"Ya tidak apa-apa. Yang penting tetap boleh masuk surga," kata Suhaimi sembari tertawa saat dihubungi, Sabtu, 16 Februari 2019.

Suhaimi memahami maksud partai memasukkan dirinya dalam bursa calon wagub DKI untuk menggantikan Sandiaga Uno. Apapun hasil rekomendasi uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test), Suhaimi menuturkan, tak memiliki beban.

"Kalau saya tidak masuk, tidak akan menggelinding awal-awalnya. Maka saya masuk biar menggelinding itu."

Pembahasan penetapan calon pengganti Sandiaga Uno di kursi wagub DKI hingga kini belum mencapai tahap final.

Setelah hasil fit and proper test keluar, Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik, yang juga wakil ketua DPRD DKI, mendadak menyebut tim seleksi hanya sebatas merekomendasikan.

Meski tim seleksi telah menyebut dua nama, Taufik ngotot kedua partai akan mendiskusikan tiga nama calon.

Sebelumnya anggota tim penyeleksi, Ubedilah Badrun, memastikan telah memilih dua nama. Mereka adalah Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Advertising
Advertising

"Kami melihat mana kelemahannya sedikit," ujar Ubedilah, Selasa, 12 Februari 2019.

Pertemuan Gerindra dan PKS tingkat DKI pada Sabtu kemarin juga tak bisa memilih dua nama cawagub DKI yang akan disampaikan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan. Karena itulah, PKS dan Gerindra akan memperlihatkan hasil fit and proper test ketiga calon ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Keduanya sepakat menyerahkan penentuan dua nama itu di tangan pimpinan pusat partai. Lagipula, menurut Taufik, ketua umum dan sekretaris jenderal masing-masing partai harus menandatangani surat keputusan dua calon wagub.

Baca: Cawagub DKI Diserahkan ke Prabowo, PKS-Gerindra Temui Anies Senin

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Sakhir Purnomo berpendapat serupa soal cawagub DKI. "Setelah kami pimpinan PKS dan Gerindra DKI membuat kesepakatan, maka kewajiban kami konsultasikan pada masing-masing pimpinan kami," tutur Sakhir. "Jadi mohon maaf kami belum bisa sampaikan. Kewajiban kami untuk melapor dan konsultasi dulu," lanjut dia.

Berita terkait

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

8 jam lalu

Kata Presiden PKS Saal Penolakan dari Partai Gelora untuk Masuk Koalisi Prabowo

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menanggapi penolakan dari Partai Gelora untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

11 jam lalu

Presiden PKS Benarkan Wali Kota Depok Idris Masuk Bursa Cagub Jabar

Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengiyakan bahwa Kota Depok Mohammad Idris masuk bursa calon gubernur Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

12 jam lalu

Begini Respons Gibran soal Peluang PKS Gabung ke Koalisi Prabowo

Gibran Rakabuming Raka memberikan respons soal peluang bergabungnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan koalisi pemerintahan

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

13 jam lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Para Politikus PKS Ini Balas Partai Gelora soal Gabung Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak PKS jika bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, karena dinilai selalu 'menyerang' saat masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

14 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat: Sampai Kiamat Sulit Disatukan

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan bahwa PKS adalah musuh bebuyutan Partai Gelora.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

16 jam lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

16 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

20 jam lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

1 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Kubu Prabowo, PKB Ogah Ikut-ikutan

Aboe Bakar mengatakan PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya