Kata Danrem Soal Pemilik Granat Meledak di Bogor

Senin, 18 Februari 2019 00:47 WIB

Polisi mengidentifikasi lokasi terjadinya ledakan granat yang menyebabkan tiga anak menjadi korban di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat 15 Februari 2019. Akibat ketidaktahuan, anak-anak memukul granat menggunakan batu hingga meledak dan menyebabkan dua dari tiga anak meninggal dunia. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Bogor - Komandan Korem 061/Surya Kencana Kolonel Inf. Novi Helmy belum bisa memastikan kepemilikan granat meledak di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Granat itu ditemukan dan dimainkan oleh tiga bocah sebelum meledak pada Kamis siang 14 Februari 2019.

Baca: Insiden Granat Meledak, Warga Minta Pagar, Danrem: Pakai Apa?

Akibat ledakan granat itu, dua bocah tewas dan satu dirawat intensif karena luka di sekujur tubuhnya.

Danrem 061/SK mengatakan bahan peledak itu kemungkinan sudah lama tertinggal di lapangan tembak di kawasan gunung kapur yang kerap menjadi tempat latihan militer.

“Memang siapa yang tahu jenisnya seperti apa, kan itu juga bukan baru itu, kayaknya latihannya udah lama, lima bulan ke belakang ini saja belum ada yang latihan,” kata Helmy, Sabtu 16 Februari 2019.

Helmy juga mengatakan ada banyak satuan di TNI yang menggunakan lapangan tembak tersebut. Sehingga dia belum bisa menyimpulkan satuan mana yang terakhir latihan dan menggunakan amunisi granat GLM tersebut.

“Itu kan banyak satuan, memang daerah latihan disana,” kata Helmy.

Sebelumnya, Komandan Detasemen Peralatan 031202/Siliwangi, Letkol Cpl Asep Rahmatsyah mengatakan berdasarkan keterangan yang didapat dari keluarga korban pihaknya baru menyimpulkan kalau jenis granat yang meledak bukanlah granat tangan melainkan granat jenis GLM.

Advertising
Advertising

“Keterangan ini juga diperkuat dengan bentuk serpihan yang disita oleh aparat kepolisian berbentuk kaleng, granat tangan tidak menggunakan bahan kaleng,” kata Asep.

Asep mengatakan, perbedaan antara granat GLM dengan granat tangan adalah cara penggunaannya. Jika granat tangan, kata Asep, cara mengaktifkannya dengan mencabut kunci , granat GLM menggunakan senjata pelontar granat (SPG).

Tiga orang bocah yang menjadi korban ledakan dalam insiden 14 Februari lalu adalah Muhammad Ibnu Mubarok, 10 tahun, Muhammad Doni (14) dan Khoirul Islami (10).

Awalnya Mubarok menemukan granat jenis GLM saat sedang menyusuri lapangan tembak. Karena tidak tahu benda itu berbahaya, Mubarok membawa pulang granat itu.

Baca: Dua Temannya Meninggal, Korban Granat Meledak di Bogor Trauma

Dia memainkan benda itu di depan Doni dan Khoirul. Granat itu dipukul menggunakan batu hingga meledak. Akibat granat meledak itu, Mubarok meninggal di lokasi akibat luka parah di kepala. Sedangkan Doni meninggal di rumah sakit dan Khoirul dirawat kritis di RSUD Leuwiliang.

Berita terkait

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

6 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

7 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

19 hari lalu

O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

21 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Api Gedung YLBHI Punya Riwayat Penyakit Dalam

Kadis Gulkarma DKI Jakarta Satriadi Gunawan, menceritakan kronologi tewasnya petugas pemadam kebakaran di YLBHI, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

21 hari lalu

Petugas Damkar Meninggal Usai Padamkan Gedung YLBHI, Kadis Gulkarmat: Bukan Akibat Terbakar

Petugas pemadam kebakaran meninggal seusai memadamkan api di Gedung YLBHI bukan karena kena asap.

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

22 hari lalu

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan di KM 58

Kecelakaan lalu lintas di KM 58+600 arah Jakarta ruas Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat terjadi pada Senin, 8 April 2024, pukul 07.04.

Baca Selengkapnya

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

23 hari lalu

9 Orang yang Meninggal dalam Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Mengalami Luka Bakar

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyampaikan 9 korban yang meninggal dunia daam kecelakaan KM 58 mengalami luka bakar dan dibawa ke RSUD Karawang.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

23 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

23 hari lalu

Anggota Damkar yang Gugur Usai Padamkan Api di Gedung YLBHI Sempat Pingsan saat Bertugas

Kondisi korban kebakaran YLBHI terungkap pada Senin pagi. Akun @humasjakfire menyebut korban adalah anggota Sudin Gulkarmat, Samsul Triatmoko.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AD Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi

29 hari lalu

Anggota TNI AD Ditemukan Bersimbah Darah di Bekasi

Anggota TNI AD Praka Supriadi ditemukan bersimbah darah di Jalan Pangkalan 5, Kota Bekasi. Sempat mengaku korban kecelakaan. Nyawanya tidak tertolong.

Baca Selengkapnya