Laporkan KPK ke Polisi, Pengacara Pemprov Papua Serahkan 4 Bukti

Senin, 18 Februari 2019 14:37 WIB

Ilustrasi penganiayaan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Pemerintah Provinsi Papua, Stefanus Roy Rening, mengatakan pihaknya menyerahkan empat buah barang bukti ke polisi terkait laporannya soal dugaan pencemaran nama baik oleh pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka sebelumnya telah melapor pada Senin, 4 Februari lalu berkaitan dengan peristiwa penganiayaan pegawai KPK.

"Saya sebagai kuasa hukum Pemprov Papua akan menyerahkan empat barang bukti ini," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Senin, 18 Februari 2019.

Baca: Dugaan Penganiayaan Pegawai KPK, Sekda Papua Datangi Polda Metro

Barang bukti pertama adalah tas berwarna hitam yang diduga oleh pegawai KPK berisi uang suap. Pada Sabtu malam, 2 Februari 2019 lalu tas tersebut dibawa oleh Nuswea, Kepala Bidang Anggaran Pemprov Papua.

Saat staf pemprov mengecek telepon seluler seorang pegawai KPK, Gilang Wicaksono, terdapat percakapan yang membahas soal tas itu. "Pak Nus lalu membuka tas itu di depan Gilang, tidak ada barang bukti uang di dalamnya," kata Roy.

Advertising
Advertising

Bukti kedua yang Roy bawa adalah laporan atau risalah rapat pembahasan hasil review Kementerian Dalam Negeri terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Papua Tahun Anggaran 2019. Ia juga membawa undangan-undangan yang berkaitan dengan rapat tersebut. "Jadi pertemuan malam itu legal," kata dia.

Baca: KPK Jelaskan Soal Rapat dengan Gubernur Papua

Bukti selanjutnya adalah tangkapan layar grup WhatsApp di telepon seluler Gilang yang mendadak hilang saat tiba di Polda. Padahal, sebelumnya staf Pemprov Papua yang mengecek telepon seluler Gilang melihat grup tersebut berikut isi percakapan yang menggambarkan bagaimana ia membuntuti Gubernur Papua Lukas Enembe.

Dalam hal ini, Roy menduga KPK menghilangkan barang bukti. "Setelah sampai di Polda, WhatsApp gilang seperti ini, hilang. Semua data di handphone ini blank. Jadi ada apa teman-teman KPK menghilangkan barbuk ini?" kata dia.

Barang bukti terakhir yang ia bawa adalah foto-foto yang memperlihatkan gerak-gerik Gilang di Hotel Borobudur. Roy menyebut sebelum Lukas datang, Gilang sudah ada di sana.

Baca: Penganiayaan Pegawai KPK, Pemprov Papua Merasa Dikriminalisasi

Ia juga membawa foto Gilang bersama seorang lainnya saat dibawa ke Polda Metro Jaya. Hal itu ditujukan untuk membantah adanya dugaan penganiayaan yang dilaporkan Kpk. "Mukanya halus ini. Enggak ada luka hidung dan robek," ujar Roy sambil menunjukkan foto yang ia maksud.

Pada Senin, 4 Februari 2019, Pemprov Papua melaporkan KPK atas dugaan pencemaran nama baik. Dalam surat bernomor LP/716/II/2019/PMJ/Dit.Reskrimsus itu tertulis pihak terlapor masih dalam penyelidikan, sementara pelapor adalah kuasa hukum Pemprov Papua, Alexander Kapisa.

Pemprov Papua menduga seorang pegawai KPK melakukan tindak pidana di bidang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau pencemaran nama baik dan atau fitnah melalui media elektronik Pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Adapun sehari sebelumnya pada Ahad, 3 Februari 2019, KPK telah melaporkan kasus penganiayaan pegawainya di Hotel Borobudur ke Polda Metro Jaya. Dalam surat itu disebutkan korban, Muhamad Gilang Wicaksono, dianiaya oleh sekitar 10 orang. Ia mengalami retak pada hidung, luka memar, serta sobek di bagian wajah. Penganiayaan diduga dilakukan oleh staf Pemprov Papua.

Berita terkait

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 jam lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

3 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

5 jam lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

14 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

14 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

14 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

16 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

17 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

17 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya