Simak Saat Hoax Ratna Sarumpaet Perdaya Prabowo dan Amien Rais

Jumat, 1 Maret 2019 04:00 WIB

Aktivis Ratna Sarumpaet bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto si sebuah tempat yang dirahasiakan di Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang dakwaan Ratna Sarumpaet mengungkap detik-detik saat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto termakan hoax soal penganiayaan. Ratna Sarumpaet saat itu termasuk anggota tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, sebagai satu di antara juru kampanye nasional.

Baca:
Jaksa Beberkan Kronologis Pertemuan Ratna Sarumpaet dan Prabowo

Dalam berkas dakwaan itu dikisahkan bagaimana sambil menangis, Ratna Sarumpaet menceritakan dirinya telah dianiaya. Datang dengan pipi terbalut perban karena lebam, perempuan berusia 69 tahun itu juga menyebut giginya lepas karena penganiayaan itu.

Saat itu, Selasa 2 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet datang kepada Nanik Sudaryati, Wakil Ketua Umum Badan Pemenangan Prabowo-Sandi dan Ketua Yayasan Merah Putih. "Ia pun sempat meminta Nanik meraba pipinya yang dibalut perban lantaran lebam dan bengkak," kata jaksa Payaman membacakan bagian dari dakwaan tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 28 Februari 2019.

Menurut dakwaan jaksa itu, Nanik yang kemudian menceritakan ulang kisah penganiayaan itu kepada Prabowo. Hadir dalam pertemuan itu, di antaranya, Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais; Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal; Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Advertising
Advertising

Baca:
Sidang Perdana Kasus Hoax, Ratna Sarumpaet Beri Salam Dua Jari

Pada malamnya, Prabowo langsung menggelar konferensi pers tentang penganiayaan yang dialami anggota tim pemenangannya itu. Prabowo didampingi Amien Rais, Nanik Sudaryati, Dahnil Anzar, serta Joko Santoso.

Terdakwa kasus penyebaran berita bohong (hoax) Ratna Sarumpaet menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 28 Februari 2019.Ratna tersandung masalah hukum terkait berita bohong tentang penganiayaannya. TEMPO/Muhammad Hidayat

“Dalam konferensi pers tersebut disampaikan oleh saudara Prabowo Subianto di antaranya meminta pemerintah mengusut tuntas penganiayaan yang dialami oleh terdakwa Ratna Sarumpaet,” ucap Payaman.

Mendengar dakwaan itu, pengacara Ratna Sarumpaet, Desmihardi, menyampaikan rencana mengajukan eksepsi. Desmihardi menyebut ada beberapa poin dalam dakwaan yang tidak sesuai. Di antaranya dialog kliennya dengan Nanik.

Baca:
Sidang Ratna Sarumpaet, Jaksa Siapkan 20 Saksi Fakta

Desmihardi enggan menjelaskan secara rinci poin-poin yang dimaksud. “Nanti akan kami sampaikan dalam eksepsi. Ada beberapa fakta yang kami tidak sepakat," katanya. Dia menambahkan, dalam eksepsi nanti, kuasa hukum akan memasukkan fakta-fakta baru, khususnya tentang kondisi Ratna Sarumpaet.

Berita terkait

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

6 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

6 jam lalu

Penjelasan Lengkap Jubir Prabowo Soal Presidential Club

Presidential club adalah istilah yang bisa disematkan untuk silaturahmi para mantan presiden dengan presiden yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

8 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

11 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

12 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

14 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya