Persetujuan Tarif MRT dan LRT, DPRD DKI Merasa Jadi Cap Stempel

Editor

Ali Anwar

Rabu, 6 Maret 2019 18:07 WIB

Pekerja berjalan di dekat mesin pembaca tiket saat uji coba pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Kamis 28 Februari 2019. PT MRT Jakarta akan melakukan uji coba mengangkut penumpang masyarakat umum pada 12-24 Maret. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Ruslan Amsyari mengaku merasa ditodong oleh Pemerintah DKI Jakarta untuk menyetujui usulan tarif MRT (Moda Raya Terpadu) (MRT) dan LRT (light rail transit).

Baca juga: Jarak LRT Pendek, DPRD Tak Yakin Jumlah Penumpang Mencapai Target

"Hari ini kita dipaksa untuk membahas dan ditodong sudah ditentukan, (karena) bulan ini akan dioperasionalkan," kata Ruslan saat rapat dengan Pemerintah DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Maret 2019.

Politikus Hanura itu mengaku baru menerima data usulan tarif hari ini. Menurut dia, anggota Dewan harus mendiskusikannya lebih dalam lagi dengan pertimbangan-pertimbangan dari berbagai pihak.

Lebih dari itu, Ruslan heran dengan pihak eksekutif yang tak mengajak anggota Dewan mengomunikasikan usulan tarif itu sedari awal pembahasan. Tiba-tiba saja, ujar dia, Pemerintah DKI membahas usulan tarif ini dengan DPRD kurang dari satu bulan dari target operasional MRT dan LRT.

Advertising
Advertising

"Tidak etis juga. Kalau terjadi apa-apa DPRD yang disalahkan, kenapa tidak disetujui," ucap Ruslan. "Apa anggota Dewan ini sebagai cap stempel doang tidak bisa kasih pemikiran kepada eksekutif," kata Ruslan.

Anggota Komisi C Ruddin Akbar Lubis meminta pemerintah menjelaskan alasan yang masuk diakal agar DPRD menyetujui usulan tarif tersebut. Menurut dia, pemerintah harus melampirkan naskah akademik ihwal dasar pertimbangan permintaan nilai subsidi tarif.

"Sehingga kita bisa tahu bahwa subsidi Rp 500 miliar atau Rp 1 triliun ini pantas ditopang APBD DKI," ucap Ruddin.

Hari ini Komisi C bersama Pemerintah DKI Jakarta membahas usulan besaran tarif MRT dan LRT. Dalam rapat itu pemerintah mengusulkan tarif MRT senilai Rp 10 ribu dan LRT Rp 6 ribu.

Baca juga: Anies Sebut Tarif MRT Jakarta, Taufik: Bicara Dulu dengan DPRD

Untuk mencapai angka itu, pemerintah daerah harus memberikan subsidi tarif MRT Rp 21.659 per penumpang dan LRT Rp 35.655 per penumpang. Dengan begitu, total subsidi diperkirakan Rp 572 miliar untuk MRT dan Rp 327 miliar untuk LRT. Angka itu diperoleh dengan estimasi per harinya mencapai 65 ribu penumpang MRT dan 14.255 penumpang untuk LRT.

Berita terkait

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

2 hari lalu

Berikut Rute dan Tarif LRT Jabodebek dan MRT Jakarta, Apa Saja Perbedaannya?

LRT Jabodebek dan MRT Jakarta kerap disamakan oleh sebagian orang. Padahal, dua transportasi umum ini memiliki perbedaan rute dan tarif.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

6 hari lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

9 hari lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

12 hari lalu

Pengguna LRT Jabodebek Mencapai 1,4 Juta di April 2024

Jumlah penumpang Light Rail Transit atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) selama April 2024 sebanyak 1.402.933 orang.

Baca Selengkapnya

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

13 hari lalu

MRT Bakal Perbarui Mesin Pembaca Kartu

PT MRT Jakarta (Perseroda) berencana memperbarui mesin pembaca kartunya dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

16 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

16 hari lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

21 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

28 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

31 hari lalu

Libur Lebaran, Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Mencapai 151 Ribu Orang

LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama libur panjang Lebaran periode 6 hingga 12 April 2024 mencapai 151.871 orang.

Baca Selengkapnya