Pengamat: Lawan Politik Prabowo Ingin Gerindra DKI 'Khianati' PKS

Jumat, 8 Maret 2019 08:13 WIB

Suasana saat Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di GOR Gotong Royong, Subang, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2019. Prabowo Subianto menuju Subang lewat jalur darat. Semula dia akan menggunakan helikopter, tetapi batal karena cuaca buruk. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Lawan politik pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menginginkan jatah kursi Wagub DKI Jakarta diambil Partai Gerindra. Dengan begitu akan terjadi konflik antara Gerindra dan PKS dalam penggalangan suara Pilpres 2019 di ibu kota.

Baca:
Gerindra DKI Diingatkan Bisa Picu Public Distrust Bagi Prabowo

Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. "Kalau misalnya Gerindra jadi (Wagub DKI), maka kemungkinan Prabowo kalah di DKI," kata Pangi saat dihubungi, Kamis 7 Maret 2019.

Menurut Pangi, DKI merupakan wilayah pertempuran primer selain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Jumlah 8 juta suara DKI dianggap sangat siginifikan dibandingkan banyak provinsi lain di Indonesia bagi dua kubu capres.

Suara Prabowo-Sandiaga di Ibu Kota bisa saja tergerus bila Gerindra kukuh mencalonkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI, Mohamad Taufik, sebagai wagub DKI yang baru. Sebabnya, kader PKS DKI bakal mematikan dukungannya untuk Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Advertising
Advertising

Baca:
Pengamat: Peluang Sandiaga Kembali Jadi Wagub DKI Masih Terbuka

Menurut Pangi, PKS bisa kecewa dan marah lantaran Gerindra haus kekuasaan. Gerindra telah mengusung ketua umumnya, Prabowo sebagai calon presiden. Calon wakil presiden pun berasal dari mantan kader Gerindra, Sandiaga.

Cara inilah yang menurut Pangi dipakai PKS DKI untuk 'menghukum' Gerindra DKI lantaran tak mau berbagi kekuasaan sebagai sesama partai pendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno di pilkada lalu. "Bisa jadi Pak Prabowo kalah di DKI karena mesin partai PKS di DKI tidak bisa dianggap remeh," kata Pangi.

Saat ini Gubernur DKI Anies Baswedan telah menyerahkan surat penetapan calon wagub kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Surat itu sebelumnya diterima Anies dari PKS yang datang tanpa didampingi Gerindra. Dalam surat tertulis dua nama calon, yakni Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Baca juga:
Tahun Politik, Ketua DPRD Sangsi Pemilihan Wagub DKI Bakal Lancar

Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi mengatakan, pemilihan satu dari dua calon itu menggunakan sistem voting. Suara sah bila dua per tiga dari 106 anggota dewan menandatangani daftar hadir dan datang dalam rapat paripurna pemilihan wagub.

Dia berujar bisa saja pemilihan Wagub DKI berlangsung setelah pilpres 2019 dan anggota dewan menolak kedua calon dari kader PKS itu. Jika itu terjadi, partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno harus memilih lagi kadernya yang lain untuk dicalonkan jadi Wagub DKI.

Berita terkait

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

1 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

3 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

11 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

13 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

14 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

17 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

18 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya