Ada Jembatan Reklamasi, Nelayan Kampung Dadap Susah Pulang

Jumat, 8 Maret 2019 14:35 WIB

Perahu nelayan melintasi lokasi pembangunan Jembatan Penghubung Dadap-Pulau Reklamasi yang persis berada di Muara Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis 7 Maret 2019. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO

TEMPO.CO, Tangerang - Jembatan reklamasi membuat para nelayan Kampung Baru Dadap, Kosambi, kesulitan pulang ke rumah mereka. Biasanya mereka pulang dari melaut sekitar pukul 17.00, namun jam itu adalah waktu paling berat untuk melintas di Muara Dadap.

Baca: Penangkapan Ketua Nelayan Dadap Diduga Terkait Jembatan Reklamasi

Muara Dadap merupakan pintu gerbang perahu nelayan untuk melaut dan pulang ke rumah mereka.

"Aktivitas pembangunan jembatan reklamasi persis di Muara Dadap ini membuat pintu masuk keluar perahu menyempit dan dangkal," ujar Cecep Subagio, nelayan Kampung Baru Dadap kepada Tempo, Kamis 7 Maret 2018.

Menurut Cecep, jam 5 sore adalah waktu surutnya air laut. Muara Dadap juga mengering, sehingga laju perahu nelayan menjadi tertahan.

"Kami lihat lumpur endapan ini berasal dari pemasangan pancang dan paku bumi di laut, lumpur jadi naik ke atas,"ujar lelaki berusia 50 tahun ini.

Selain tingginya endapan lumpur, jembatan reklamasi itu juga membuat jalur lalu lintas nelayan di muara itu menyempit. Sebagian area muara digunakan untuk kegiatan proyek pembangunan jembatan.

"Mau tidak mau kami harus berjibaku dengan kondisi muara saat ini," katanya.

Nelayan yang tergabung dalam Forum Masyarakat Nelayan Dadap, Sujai mengatakan banyak menerima keluhan imbas aktivitas pembangunan di muara tersebut. "Pendangkalan muara, penyempitan hingga kebisingan," kata Sujai.

Berdasarkan pengamatan Tempo, Jumat siang, sejumlah pekerja terlihat sibuk mengerjakan proyek pembangunan jembatan reklamasi. Sejumlah kendaraan berat, alat konstruksi dan bahan material konstruksi bangunan memenuhi area pinggir muara tersebut.

Advertising
Advertising

Di sisi pantai Dadap telah berdiri badan jembatan reklamasi yang dilengkapi dengan tiang tiang kokoh. Sementara bagian yang menjorok kelautan masih berbentuk kerangka dan pemasangan tiang pancang.

Baca: Kronologi Penjemputan Paksa Ketua Forum Masyarakat Nelayan Dadap

Warga Kampung Dadap, kata dia, telah berusaha meminta penjelasan dan protes terhadap pengembang yang membangun jembatan reklamasi itu. Alih alih mendapat solusi, aksi warga ini malah berujung pada penjemputan paksa Ketua Forum Masyarakat Nelayan Dadap Waisul Qurni.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

4 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

7 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

7 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

11 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

12 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

18 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

22 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

30 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

40 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

42 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya