Apartemen Kebagusan City di Jakarta Selatan, Kamis, 20 Desember 2018. TEMPO/M YUSUF MANURUNG
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas keamanan Apartemen Kebagusan City membongkar praktik prostitusi online di apartemen tersebut. Sebanyak delapan orang terjaring razia, lima di antaranya perempuan pekerja seks. “Tiga lainnya menjadi operator yang mencari pelanggan," kata kepala keamanan Apartemen Kebagusan City Bernard T. Wahyu Wiryanta, Jumat, 15 Maret 2019.
Bernard mengatakan, praktik prostitusi itu diketahui setelah petugas keamanan menerapkan tiga langkah pengawasan. Pertama adalah patroli fisik dengan mengenali penghuni dan tamu di apartemen. Selanjutnya patroli elektronik dengan memantau penghuni melalui 160 kamera CCTV. Kamera ini tersebar di seluruh sudut apartemen.
Pengawasan terakhir, kata Bernard, dengan menggelar patroli virtual yaitu menelusuri media sosial untuk melacak pekerja seks yang menawarkan diri. Media sosial itu misalnya saja instagram, twitter, serta sejumlah aplikasi percakapan seperti michat dan wechat. "Kami tangkap mereka setelah kami jebak dengan cara memesan layanan," ujarnya.
Sebagian pekerja seks yang terjaring razia pada Kamis lalu menawarkan diri lewat Michat dengan status BO atau booking only. "Hanya satu yang kami jaring dari Twitter," kata dia. Untuk menindak mereka yang terlibat prostitusi online ini, otoritas keamanan Apartemen Kebagusan City bekerjasama dengan kepolisian, TNI, petugas kelurahan setempat.