Caleg Jadi Bos Sindikat Pencurian, KPU: Bukan dari Dapil Bogor
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 20 Maret 2019 14:49 WIB
TEMPO.CO, Bogor – Calon legislatif (caleg), yang menjadi ketua sindikat pencurian dengan modus penggembosan ban, dipastikan berasal dari luar daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor.
Baca: Caleg Otaki Komplotan Pencuri, Polisi Sita Uang Rp 40 Juta
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, Ajun Komisaris Benny Cahyadi mengatakan jaringan pencuri yang dipimpin caleg itu kerap beraksi di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi dan Bogor.
“Intinya yang bersangkutan merupakan kelompok pelaku residivis antar provinsi, karena yang bersangkutan rata-rata berasal dari wilayah Sumatera Selatan dan Palembang,” kata Benny kepada Tempo, Rabu 20 Maret 2019.
Benny menolak menyebut nama maupun partai caleg itu. “Intinya oknum caleg, di mana sang oknum caleg ini berperan sebagai kapten atau ketua tim,” kata Benny.
Sebelumnya, aparat Polres Bogor mengamankan lima orang pelaku jaringan pencuri dengan modus operandi gembos ban dan pecah kaca. Kelima pelaku itu antara lain SP (36), AM (32), NJ (42), HR (28) dan NA (31).
Dari lima orang pelaku tersebut satu di antaranya merupakan caleg dari salah satu partai perserta pemilu 2019, yakni SP.
Benny mengatakan, kelimanya merupakan sindikat pencuri yang sistematis dan telah beraksi kurang lebih 5 bulan ke belakang. Pada saat beraksi, SP berperan sebagai otak pelaku, pembagi tugas para anggota hingga membagi hasil curian.
“Yang jelas SP ini mendapatkan bagian yang lebih besar,” kata Benny. “Keterangan awal masih dalam pengembangan, terkait ke mana dan akan digunakan untuk apa uang ini,” tambah Benny.
Baca: Caleg Disangka Kapten Pencurian Nasabah Bank Modus Gembos Ban
Dikonfirmasi terpisah, Komisioner KPU Kabupaten Bogor, Herry Setiawan memastikan, caleg yang terlibat dalam jaringan pencurian itu bukan berasal dari dapil Kabupaten Bogor. "Sejauh ini belum ada pengajuan pembatalan caleg dari partai manapun di Kabupaten Bogor. Setelah kami konfirmasi ke kepolisian, caleg tersebut ternyata berasal dari dapil di luar Kabupaten Bogor," ucap Herry.