Anies Mau Bangun MRT Jakarta 231 Kilometer, Ini Bocoran Konsepnya
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 20 Maret 2019 18:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menerangkan rencana pembangunan jalur sepanjang 231 kilometer dalam sepuluh tahun ke depan. Rencana ini pertama diungkap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika mengumumkan dikabulkannya proposal pembangunan transportasi di Jakarta senilai Rp 571 triliun.
Baca:
Anies Akan Bangun Jalur MRT Jakarta 231 Kilometer
William mengatakan konsep MRT yang akan mejangkau setiap tempat di Jakarta lewat pembangunan jalur ratusan kilometer tersebut. Konsep pertama-tama menuntaskan fase yang sudah terbangun menjadi koridor Utara-Selatan sepanjang 26-30 kilometer. Fase pertama yang segera diresmikan Presiden Jokowi itu menjulur antara lebak Bulus dan Bundaran HI sejauh 15,7 kilometer.
"Angka tersebut masih perkiraan karena masih menunggu letak depo MRT yang kedua," " ujar William saat dihubungi pada Rabu sore, 20 Maret 2019.
Untuk jalur kedua, William menjelaskan pihaknya akan membangun koridor MRT Timur-Barat sepanjang 31 kilometer. Koridor ini akan terbentang dari Ujung Menteng sampai Kalideres.
Baca:
Pembangunan Transportasi, DKI Dapat Kucuran Dana Rp 571 Triliun
Jalur ketiga adalah loopline atau mengitari Jakarta yang terdiri dari inner loopline atau dalam kota dan outer loopline atau di pinggiran Jakarta. "Kedua jalur ini memiliki total panjang 100 kilometer," kata William.
<!--more-->
Jalur terakhir, kata William, adalah jaringan pendukung MRT yang mengarah diagonal dan disebut juga sebagai crossing line. William belum bisa menjelaskan detail panjang jalur diagonal itu. Tapi ia mengatakan semua jalur tersebut memiliki total panjang sekitar 231 kilometer.
Baca juga:
Setelah Acara Agama, Tempat Ibadah Akan Dibangun Anies di Monas
Sebelumnya, Anies menuturkan, anggaran Rp 571 triliun dibutuhkan untuk pembangunan transportasi di DKI. Selain jalur MRT, rute kereta ringan atau LRT Jakarta juga akan ditambah menjadi 120 kilometer. Saat ini yang sudah terbangun dan segera diresmikan baru 5,8 kilometer.
Selain itu, DKI juga berencana membangun infrastruktur air bersih. Namun, dia belum mendetail konsep pembangunan tersebut.
Termasuk di dalam proposalnya kepada pemerintah pusat itu adalah menghilangkan perlintasan sebidang jalur rel dengan jalan. Caranya, Anies merencanakan, membuat seluruh jalur kereta menjadi melayang atau elevated.
Baca:
Menteri PUPR Tagih Penjelasan Anies Soal Naturalisasi Sungai
"Kereta api yang ada di bawah akan dinaikan," ujar Anies, "Sehingga tidak ada lagi kemacetan akibat kereta api yang berhenti."