Akhir Hidup Jambret Kuningan di Dekat Jalan Tol
Reporter
Adam Prireza
Editor
Jobpie Sugiharto
Senin, 8 April 2019 16:09 WIB
JAKARTA- Polisi menembak seorang jambret di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, karena melawan dan berusaha kabur. Pelaku, Muhammad Sidiq Abandika (MSA) pun tewas. Sebelumnya, dia melakukan penjambretan di depan Gedung Wisma Tugu 66, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Salah satu korbannya, mahasiswi bernama Ria Nurhayati, tewas di tempat dalam upaya merebut telepon selulernya yang dirampas pelaku.
"Yang bersangkutan MSA mendorong petugas dan berusaha kabur. Kami lakukan tidakan tegas dan terukur (ditembak)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono dalam konferensi persnya di Polda Metro Jaya, Senin, 8 April 2019.
Baca:
Ditangkap, 2 Jambret Tak Segan Bacok Korban di Jakarta Selatan
Penjambretan terjadi ketika Ria Nurhayati membonceng ojek online yang dikendarai rekannya, Ajeng Hendrarthi. Kedua korban menaiki sepeda motor merek Honda Beat berwarna merah B-3826-BVW dari arah Menteng ke kawasan Kuningan. Begitu melewati flyover, keduanya dipepet dari arah kiri oleh MSA dan Hauzan Rafi Rachman (HRR) yang berboncengan Honda Beat warna biru tanpa pelat nomor polisi.
HRR berhasil merampas telefon seluler Ria. Kedua pelaku sempat berhenti di dekat Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi untuk bertukar kemudi. Ria dan temannya datang untuk meminta telepon selulernya kembali. MSA malah merampas tas Ria lalu kabur. Ajeng kemudian menabrakkan sepeda motornya ke motor pelaku di depan Gedung Wisma Tugu 66, tak jauh dari Gedung KPK.
Nahas, Ria terpelanting dan kepalanya terbentur trotoar. Mahasiswi itu pun tewas ditempat. Dalam kejadian itu, tersangka HRR juga meninggal di perjalanan menuju rumah sakit. "Ajeng masih dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat," ucap Argo.
Lihat juga: Modus Makin Beragam, Polisi Imbau Masyarakat Waspada Penjambretan
Argo menerangkan bahwa setelah dicokok MSA, 20 tahun, dikeler polisi pada Sabtu, 6 April 2019, ke beberapa lokasi tempat ia pernah melakukan penjambretan. Dalam perjalanan menuju Pulo Gadung, tepatnya di daerah Tol Lingkar Dalam, MSA meminta izin untuk buang air kecil. Ketika petugas membuka borgolnya, jambret tersebut mendorong polisi lalu berusaha kabur.
Polisi lantas menembaknya. MSA pun roboh lalu dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Karena kehabisan darah, yang bersangkutan meninggal di perjalanan," ujar Argo menerangkan akhir hidup jambret tersebut.
ADAM PRIREZA