fasilitas mck di Glamping De Loano Jawa Tengah (Foto: dok BKP Kemenpar)
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar perusahaan penyedot tinja di Ibu Kota diduga membuang limbah sembarangan tanpa melalui proses di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Rata-rata truk-truk penyedot membuang tinja ke sungai, laut, dan sejumlah tempat publik.
Asisten Manajer Riset dan Pengembangan Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta Raya (PAL Jaya), Johan Sufandi, mengungkapkan bahwa dua per tiga dari jumlah truk tinja tidak menyetorkan limbahnya ke IPLT di Jakarta. "Hitung-hitungan saya, truk swasta yang masih eksis sekitar 300 unit, tapi buangannya rata-rata cuma 100 truk per hari," kata Johan kepada Tempo, Ahad, 14 April 2019.
Dari temuan Johan, sebagian besar truk tinja membuang tinja yang disedot dari rumah warga ke tempat publik, seperti sungai dan laut. Padahal, setiap truk rata-rata dua kali mendapat pesanan dari warga per hari. "Itu bukan dugaan lagi, tapi pasti dibuang ke tempat-tempat yang tidak semestinya."
Seharusnya, tinja yang telah disedot dari rumah warga dibuang ke IPLT Duri Kosambi atau Pulo Gebang. Kata Johan, kecil kemungkinan perusahaan sedot tinja mengolah limbah ke IPLT di luar Jakarta karena jarak tempuh yang jauh dan mahalnya ongkos pengolahan limbah.
Dugaan pembuangan limbah di sembarang tempat juga muncul dari kapasitas IPLT Duri Kosambi dan Pulo Gebang yang tak pernah memenuhi target. Dua instalasi tersebut mampu mengolah 1.800 kubik tinja per hari, namun truk hanya mengirim 1.000 kubik tinja per bulan.
Johan pun menyarankan pemerintah DKI Jakarta memperketat pengawasan dan melakukan penindakan terhadap perusahaan sedot tinja yang terbukti membuang tinja ke sungai atau laut. Hal ini karena dapat mencemari lingkungan sekitar. Dia menyarankan pemerintah membuat kualifikasi sopir truk tinja.
Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti membenarkan bahwa jumlah truk tinja di DKI Jakarta sekitar 300 unit. Jumlah itu tak sepadan dengankuantitas limbah tinja yang dikirim ke instalasi pengolahan. "Kalau ada yang nakal difoto saja, nanti dilaporkan," ucap Subekti.