Aplikasi Solidaritas milik Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Digunakan untuk memantau kinerja legislatif. Dilengkapi dengan sistem rating performa. Kamis 11 April, 2019 dalam acara Festival 11 di Jiexpo, Jakarta. Tempo/ Fikri Arigi.
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terdepak dari posisi lima besar di DPRD DKI berdasarkan rekapitulasi sementara KPU Senin sore, 6 Mei 2019 pukul 15.15 WIB.
Partai yang diketuai Grace Natalie itu tergusur setelah suara Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) melesat naik masuk dalam lima besar teratas partai yang memperoleh kursi di DPRD DKI.
Posisi tiga partai teratas di DPRD DKI periode 2019-2024 masih dikuasai oleh PDIP, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PDIP berada di posisi pertama dengan 19,06 persen suara. Gerindra memperoleh 17,37 persen atau unggul tipis dari PKS yang menerima suara sebanyak 17,34 persen.
Data dalam Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, PAN berada di peringkat keempat dengan suara sebesar 6,28 persen. Sementara di posisi kelima untuk sementara ditempati Demokrat dengan perolehan 5,93 persen.
PSI kini berada di peringkat keenam dengan perolehan 5,88 persen. Sebelumnya, PSI pernah berada di posisi keempat. Namun peta kekuatan DPRD DKI ini baru bersifat sementara karena Situng KPU baru menghitung suara 2.531 dari 29.063 TPS, atau baru 8,7 persen.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
1 hari lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
