Anies Klaim Dapat Izin PT KAI Bangun Rusun di Kampung Bandan
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 14 Mei 2019 21:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah memberi izin untuk membangun rumah susun di lahan BUMN itu bagi korban kebakaran.
Baca: Menang Gugatan PTUN, PT Buana Minta Anies Hentikan Stadion BMW
Menurut Anies, rusun itu akan dibangun di atas lahan yang sama dengan lokasi kebakaran di Kampung Bandan, Jakarta Utara pekan lalu.
"Betul sudah (dapat izin). Justru PT KAI merasa bahwa dengan cara begitu maka jelas huniannya yang menggunakan siapa, dibangunnya oleh siapa, tanahnya juga pemanfaatannya jelas," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Mei 2019.
Kebakaran terjadi di RW 05, Kelurahan Ancol, pada Sabtu, 11 Mei 2019. Api menghanguskan rumah di tiga RT yaitu 11, 12 dan 13. Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau menyebut, korban terdampak sebanyak 230 kepala keluarga dengan 1.012 jiwa.
Anies menyebut solusi jangka panjang atas insiden itu adalah dengan membangun rumah susun bagi korban kebakaran. Dia berujar rusun itu didirikan di atas lahan seluas 1,08 hektare. Dia menugaskan Perumda Pembangunan Sarana Jaya untuk menjadi penanggung jawab proyek.
Anies mengutarakan, pemerintah daerah juga akan membangun rumah shelter. Tujuannya agar warga terdampak dapat tinggal di rumah shelter yang lebih layak untuk sementara waktu. Pemda terlebih dulu melakukan pengukuran lahan baru kemudian mendirikan rumah shelter.
"Akan disiapkan shelter, hunian sementara, di tempat itu sembari pembangunan dilakukan," ucap Anies.
Baca: Anies Jamin Pelajar Kampung Bandan Bisa Langsung Sekolah Lagi
Sebelumnya, Ketua RW 05 Kelurahan Ancol, Kampung Bandan, Muhammad Darta meminta kepastian dari Anies agar korban kebakaran dapat diizinkan membangun kembali rumah di lokasi yang sama. Menurut dia, tanah itu merupakan milik warga, bukan PT KAI. "Memang statusnya HPL (Hak Pengelolaan Lahan) tapi kami punya SPPT (Surat Perjanjian Penggunaan Tanah)," kata dia.