Soal KPPS Meninggal, Dr Ani Hasibuan Bantah Sebut Senyawa Kimia

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 17 Mei 2019 15:10 WIB

Massa yang disebut emak-emak melakukan aksi unjuk rasa di KPU Provinsi Jawa Barat, Jumat 10 Mei 2019. Mereka meminta pemerintah mengusut kematian lebih dari 500 orang petugas KPPS yang meninggal dunia pasca Pemilu serentak. Mereka juga menuntut KPU untuk tidak melakukan kecurangan saat rekapitulasi suara. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta -Pengacara dokter ahli syaraf Robiah Khairani Hasibuan alias Dr Ani Hasibuan, Amin Fakhrudin membantah kliennya pernah menyampaikan kalau kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara disingkat KPPS akibat senyawa kimia.

Amin mengatakan kalau media tamshnews.com itu membentuk framing dan mengambil pernyataan Ani saat diwawancara di TvOne.

Baca juga : Begini Pengacara Dr Ani Hasibuan Menduga Kliennya Jadi Target

Menurut Amin, kata racun pertama kali disinggung saat Ani bersama beberapa kalompok pemerhati pemilu lainnya tengah berdiskusi dengan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah. “Memang ada kelompok lain atau pelapor yang menyinghunh soal racun tapi itu bikan statement dari Bu Ani,” kata dia.

Amin Fakhrudin, pengacara Dr Ani Hasibuan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Mei 2019. TEMPO/Adam Prireza

Berdasarkan surat pemanggilan bernomor S.Pgl/1158/V/RES.2.5./2019/Dit Reskrimsus, Ani diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan tindak pidana menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) dan/atau menyiarkan berita atau pemberitahuan bohong terkait konten yang terdapat di portal berita tamshnews.com pada Minggu, 12 Mei 2019.

Namun hari ini yang bersangkutan meminta polisi menjadwalkan ulang pemanggilannya.

Hal tersebut dikatakan Amin yang mengatakan kliennya tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan dikarenakan sakit.

Baca juga : Petugas KPPS Meninggal, Ini Alasan Polisi Periksa Dr Ani Hasibuan

Saat ditanya sampai kapan kuasa hukum meminta penundaan pemeriksaan, Amin menyebut pihaknya menyerahkan ke penyidik untuk menentukan jadwal barunya.

"Kami tidak menentukan secara definitif, biar nanti penyidik yang menentukan waktunya kapan. Kita tunggu sampai ada pemberitahuan, undangan pemerikssan selanjutnya," ucap Amin terkait kelanjutan pemanggilan Dr Ani Hasibuan tersebut.

ADAM PRIREZA | ANTARA

Berita terkait

Ketua KPU Berterima Kasih ke KPPS karena Pinjamkan HP untuk Keperluan Negara

25 hari lalu

Ketua KPU Berterima Kasih ke KPPS karena Pinjamkan HP untuk Keperluan Negara

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengucapkan terima kasih kepada anggota KPPS dalam sidang sengketa hasil Pilpres di MK.

Baca Selengkapnya

Kabar Terbaru Try Sutrisno, Ikut Pemungutan Suara Ulang dan Pesannya untuk Pemilu 2024

25 Februari 2024

Kabar Terbaru Try Sutrisno, Ikut Pemungutan Suara Ulang dan Pesannya untuk Pemilu 2024

Try Sutrisno salah satu dari 227 pemilih yang melaksanakan pemungutan suara ulang di TPS 043, Kelurahan Menteng

Baca Selengkapnya

108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

25 Februari 2024

108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

Sebanyak 108 petugas Pemilu 2024 telah meninggal dunia per 22 Februari. Ini daftar lengkap penyebabnya versi Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

24 Februari 2024

Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

Mengenal lebih dalam tentang Sindrom Kelelahan Kronis (CFS), sebuah gangguan serius yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

23 Februari 2024

94 Petugas Ad Hoc KPU Meninggal, Kontras dan ICW Bilang karena Dampak Kerja yang Tak Manusiawi

Dua organisasi sipil itu menilai, tingginya angka korban itu membuktikan KPU tak serius melakukan evaluasi dan perbaikan dari pemilu sebelumnya.

Baca Selengkapnya

KontraS Soroti Petugas KPPS Meninggal, Nilai Langkah Antisipasi KPU Gagal

23 Februari 2024

KontraS Soroti Petugas KPPS Meninggal, Nilai Langkah Antisipasi KPU Gagal

KontraS menyoroti petugas KPPS yang meninggal dunia saat dan pasca Pemilu 2024. KontraS menilai KPU gagal melakukan evaluasi secara serius.

Baca Selengkapnya

Petugas KPPS Meninggal, Ini Simpati dan Bantuan untuk Keluarga

22 Februari 2024

Petugas KPPS Meninggal, Ini Simpati dan Bantuan untuk Keluarga

Berbagai ucapan simpati sampai bantuan diberikan kepada keluarga anggota KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu 2024 yang meninggal.

Baca Selengkapnya

94 KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu Meninggal

22 Februari 2024

94 KPPS, Linmas dan Saksi Pemilu Meninggal

Sebanyak 94 petugas pemilu yang terdiri atas KPPS, Linmas, Saksi, meninggal. Adapun penyebab kematian tertinggi yaitu penyakit jantung yaitu 24.

Baca Selengkapnya

94 Petugas Pemilu 2024 Meninggal dan Ribuan Sakit, KPU Dituntut Bertanggung Jawab

22 Februari 2024

94 Petugas Pemilu 2024 Meninggal dan Ribuan Sakit, KPU Dituntut Bertanggung Jawab

KPU diminta bertanggung jawab atas kematian petugas KPPS.

Baca Selengkapnya

94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

22 Februari 2024

94 Petugas Pemilu Meninggal Banyak Tersebab Sakit Jantung: Gejala dan Komplikasi Serangan Jantung

Arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat, aliran darah macet dan suplai oksigen ke otot jantung terganggu yang memicu serangan jantung.

Baca Selengkapnya