Kronologi Pengeroyokan Saat Sahur On The Road: Ada Perang Batu

Senin, 20 Mei 2019 11:23 WIB

Cairan yang diduga darah koran pengeroyokan di depan Viva Futsal, Jalan Dr Satrio, Jakarta Selatan, terlihat ditutup dengan tanah, Ahad, 19 Mei 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa pengeroyokan yang menewaskan DT, 16 tahun saat Sahur On The Road cukup menggegerkan warga di sekitar tempat kejadian, di Jalan Dr Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, tepat di depan Viva Futsal, Sabtu dini hari, 18 Mei 2019.

Beberapa warga yang ditemui Tempo menceritakan potongan peristiwa pengeroyokan tersebut. Seorang pedagang rokok dan kopi, Totok menceritakan bahwa malam itu dia hanya melihat sejumlah orang berlari ke arah warungnya, di sebelah pintu masuk Vihara Amurva Bhumi. "Terus lempar-lempar batu dari situ," kata dia, Ahad, 19 Mei 2019.

Baca: Penusukan Remaja, Polisi Imbau Warga Tak Gelar Sahur On The Road

Karena ada aksi pelemparan batu, Totok segera menutup warung dan bersembunyi. Ia mengaku tidak melihat peristiwa selanjutnya pada malam itu.

Di seberang jalan dari warung Totok, Dede yang juga pedagang rokok dan kopi melihat belasan sepeda motor melintas. Rombongan tersebut berjalan dengan kecepatan pelan menuju arah Menteng. Di seberang jalan arah ke Sudirman, dia melihat rombongan lain melintas.

Advertising
Advertising

"Di seberang di situ ada yang bawa bendera tauhid," kata Dede. "Warnanya benderanya hitam, ukuran sedang".

Baca: Pengeroyokan Saat Sahur On The Road, Polisi Tangkap Satu Orang

Tidak berselang lama, kata Dede, keributan terjadi. Ia menduga kedua rombongan berpapasan dan mulai keributan di putaran depan stasiun pengisian bahan bakar Shell. Jarak dari putaran itu ke warung Dede sekitar 250 meter. "Tahunya sudah ramai di seberang (sekitar vihara Amurva)," ujarnya.

Dede mengatakan keributan berlangsung hingga ke depan Viva Futsal, tidak jauh dari vihara Amurva. Ia mengaku takut untuk mendekat ke lokasi sehingga memilih untuk menutup warungnya dan pulang ke rumah.

Menurut cerita salah seorang temannya, kata Dede, korban pengeroyokan mengalami luka parah. Temannya itu membantu mengangkat korban ke taksi untuk dibawa ke rumah sakit. "Kata teman saya lukanya dari perut belakang hingga depan, sobek di samping," ujarnya.

Tempo mencoba mencari keterangan dari pegawai Shell. Namun tidak ada yang bersedia untuk diwawancara. Seorang penjaga Viva Futsal, Deny mengatakan bahwa seorang rekannya juga ikut membantu korban untuk naik ke taksi. Saat Tempo ke lokasi, rekannya sedang tidak bertugas. "Kabarnya mereka ribut di dekat Wihara, di sini (Viva Futsal) korban sudah sempoyongan," kata Deny.

Dari pantauan Tempo, bekas pengeroyokan masih tampak. Cairan merah yang ditutupi dengan pasir terlihat di depan pintu masuk Viva Futsal. Deny mengatakan cairan itu adalah darah korban yang ditutup oleh warga setempat pada Sabtu pagi lalu.

Berita terkait

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

23 hari lalu

38 Remaja Diamankan Lantaran Diduga Hendak Tawuran Berkedok SOTR di Depok, 5 Orang Positif Narkoba

Polres Metro Depok AKBP Markuat pengamanan 38 remaja itu berawal dari tim patroli melihat mereka sedang berkumpul.

Baca Selengkapnya

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

26 hari lalu

Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.

Baca Selengkapnya

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

30 hari lalu

Warga Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari Saling Lapor, Ini Kata Polisi

Polresta Banyuwangi menargetkan kedua belah pihak berdamai dan situasi kamtibmas khususnya di Desa Pakel kondusif.

Baca Selengkapnya

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

30 hari lalu

Kasus Anggota TNI Dikeroyok, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Ada Tersangka Baru

Insiden bermula saat seorang pedagang di Pasar Cikini, Menteng, diperas tiga pria. Pedagang ini mengadukan pemalakan itu kepada putranya, anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

30 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

31 hari lalu

Asal-Usul Tradisi Membangunkan Sahur di Indonesia

Asal-usul tradisi membangunkan sahur di Indonesia diyakini telah eksis sejak Islam masuk ke Tanah Air dan memiliki sebutan berbeda di setiap daerah.

Baca Selengkapnya

Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

34 hari lalu

Gelar Sahur on the Road dengan Konvoi Motor, 31 Remaja di Pancoran Diciduk Polisi

Dari para peserta sahur on the road itu, polisi menyita 16 unit sepeda motor, satu buat petasan yang sudah kosong, hingga bambu.

Baca Selengkapnya

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

40 hari lalu

Empat Pelaku Pengeroyokan Polisi di Makassar Ditangkap, 5 Masuk DPO

Tiga pelaku pengeroyokan polisi di Makassar adalah pelajar, dan satu buruh harian lepas.

Baca Selengkapnya

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

41 hari lalu

Imam Masjid di Takalar Jadi Sasaran Pengeroyokan

Polres Takalar tengah menyelidiki kasus dan motif pengeroyokan imam masjid. Muncul dugaan bahwa korban merendahkan kehormatan istri seorang warga.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

43 hari lalu

Polisi Tangkap Pelaku Tawuran Genk Bhirues dan Remaja Anak Lapak Klender, Satu Orang Buron

Tawuran yang terjadi Jalan Dermaga Raya, Klender, 21 Februari 2024 itu menyebabkan satu orang meninggal karena pengeroyokan.

Baca Selengkapnya