Dinas Lingkungan Minta Warga DKI Kumpulkan Sampah Elektronik

Selasa, 21 Mei 2019 15:06 WIB

Sampah elektronik teronggok di pinggir Sungai Citarum di Kampung Cicukang, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Ahad, 27 Januari 2019. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak masyarakat mengumpulkan sampah elektronik (e-waste). Jika sampah elektronik dibuang sembarangan, zat kimia dan logam beratnya bisa mencemari lingkungan.

Baca: Anies: Pengelolaan Sampah Lewat ITF Bisa Ancam Lingkungan, tapi..

“Masyarakat harus mengetahui benda apa saja di rumah mereka yang termasuk sampah elektronik. Jangan sampai dibuang sembarangan karena kan termasuk limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun),” kata Kepala Seksi Pengelolaan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Rosa Ambarsari di Jakarta, Senin 20 Mei 2019.

Rosa mengatakan, belum semua masyarakat tahu dan paham bahwa sampah elektronik tidak hanya berdampak terhadap pencemaran lingkungan namun bisa berdampak terhadap kesehatan jika tidak diolah dengan benar, seperti pembakaran.

Selain mengedukasi masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta yang sudah memulai program pengolahan e-waste pada Maret 2017, kini telah menyediakan sarana untuk mengumpulkan sampah elektronik.

Sarana tersebut berupa pengumpulan melalui kotak sampah elektronik (drop box e-waste) yang tersebar di 30 titik di ibu kota. Pengumpulan e-waste dilakukan suku dinas lingkungan hidup dan layanan jemput.

“Drop box ada di 10 halte busway, Stasiun Kereta Api Juanda dan Cikini, balai kota, saat 'car free day' di Bundaran HI, sekolah dan kantor. Kalau ada kantor yang minta drop box, juga bisa kita kasih,” kata Rosa.

“Layanan jemput untuk yang ukuran besar seperti TV dan mesin cuci yang berat, itu bisa isi form di website lalu buat perjanjian dan akan kita jemput,” katanya.

Rosa mengatakan, sampah elektronik yang telah dikumpulkan akan disimpan sementara di gudang yang ada di DLH DKI Jakarta. Nantinya, e-waste tersebut akan dikelola oleh pihak ketiga yang sudah diberi ijin pengolahan sampah elektronik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH).

“Ini dilakukan untuk menghindari pengolahan e-waste illegal dengan alat dan bahan pengolahan seadanya yang justru membahayakan orang tersebut,” katanya.

Menurut data DLH DKI Jakarta, jumlah e-waste yang paling banyak diterima berasal dari pengumpulan Suku Dinas (sudin) Lingkungan Hidup. Pada 2017, sudin menyumbang sebanyak 12.722 sampah elektronik dan meningkat sebanyak 27.610 pada 2018.

Sedangkan menurut Rosa Ambarsari, jumlah sampah elektronik pada 2019 semakin meningkat karena gudang penyimpanan sudah melebihi kapasitas. Meski begitu, dirinya baru akan mengetahui angka pasti jumlah e-waste setelah dilakukan pengangkutan oleh pihak pengelola pada Juli mendatang.

Baca: Polres Bogor Tangkap Empat Tersangka Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan data dari UNEP (Program Lingkungan Hidup PBB), masyarakat dunia menghasilkan 44,7 juta ton sampah elektronik pada 2016 dan terus meningkat 3 persen hingga 4 persen setiap tahun. Diperkirakan pada 2021, jumlah sampah elektronik mencapai 52 juta ton sehingga berisiko terhadap pencemaran lingkungan.

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

51 hari lalu

Ramai Disorot karena Disebut akan Dicabut, Apa Itu Program KJMU?

KJMU dan KJP Plus merupakan sebuah program strategis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

26 Februari 2024

Ini Cara Aktifkan Lagi NIK KTP DKI yang Nonaktif karena Tinggal di Luar Jakarta

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil akan menonaktifkan NIK KTP DKI warga yang berdomisili di luar Jakarta

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Banyak Warga Jakarta Gadaikan Emas dan Ponsel di Akhir 2023

6 Januari 2024

Banyak Warga Jakarta Gadaikan Emas dan Ponsel di Akhir 2023

Fenomena setiap akhir tahun, di luar emas, warga menitipkan barang elektronik di PT Pegadaian

Baca Selengkapnya

Warga DKI Tertarik Ide Anies soal 40 Kota Selevel Jakarta, tapi Ragu Eksekusinya

27 Desember 2023

Warga DKI Tertarik Ide Anies soal 40 Kota Selevel Jakarta, tapi Ragu Eksekusinya

Begini respons warga Jakarta soal ide pembangunan 40 kota setara Jakarta dari Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tak Puas dengan Capres, Warga Jakarta Berharap Debat Cawapres Lebih Baik

18 Desember 2023

Tak Puas dengan Capres, Warga Jakarta Berharap Debat Cawapres Lebih Baik

Debat cawapres dinilai bisa memengaruhi pemilih

Baca Selengkapnya

Debat Cawapres: Warga Jakarta Nantikan Gibran vs Mahfud Md

18 Desember 2023

Debat Cawapres: Warga Jakarta Nantikan Gibran vs Mahfud Md

Jelang debat cawapres, warga Jakarta percaya dengan kemampuan Muhaimin Iskandar dan Mahfud Md, tapi penasaran dengan Gibran

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya