Begini Massa di Markas FPI Kutuk Polisi, Elukan Prabowo
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 22 Mei 2019 15:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan orang berkerumun di ujung Jalan Petamburan III di mana Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) bermarkas. Mereka sengaja berada di sana untuk mencaci anggota Brimob yang melintas di Jalan K.S. Tubun. Massa mengutuknya dengan melabeli sebagai pembunuh.
Baca:
Ayah Korban Kerusuhan 22 Mei: Kalau Begini, Siapa yang Menanggung?
Tampak berjaga di antara kerumunan massa dengan rombongan anggota polisi di Jalan Petamburan III dan K.S. Tubun adalah belasan anggota TNI. Mereka menjadi ganjal agar dua kelompok itu tak bersinggungan.
Di sela kecaman terhadap polisi, massa menyerukan takbir. Sebelum polisi melintas, massa juga mengelukan nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. "Prabowo, Prabowo," ujar massa.
Polisi melintasi ruas jalan itu ketika mundur dari kawasan Masjid An Nur atau persimpangan antara Jalan K.S. Tubun, Jati Baru Raya, dan Slipi. Massa terlihat memprovokasi dengan mengikuti polisi dari masjid tersebut. Polisi sempat menembakkan gas air mata ke arah massa yang mengikuti.
Baca:
Farhan, Korban Demo 22 Mei di Markas FPI Berangkat dari Bekasi
Sebelumnya, Farhan Syafero, 30 tahun, warga Kota Depok, disebutkan meninggal karena luka tembak di depan rumah pimpinan FPI Rizieq Shihab, Selasa 21 Mei 2019. Rekannya, Muhammad Syarif, 23 tahun, mengaku kalau keduanya datang dari Kota Depok langsung ke lokasi rumah itu. Mereka tidak ikut demonstrasi ke Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.
“Kami hanya nongkrong-nongkrong sampai jam 2. Sudah dengar suara berondongan senjata tuh dari arah Tanah Abang,” kata Syarif saat ditemui di rumah duka Farhan di Limo, Depok.
Tiba-tiba, menurut Syarif, massa berlarian ke arah rumah Rizieq Shihab diikuti oleh aparat kepolisian yang menembakkan gas air mata. “Sudah crowded banget, saya terpisah dengan Farhan. Setelah dapat kabar, ternyata Farhan sudah di rumah sakit,” kata Syarif.
Baca:
Bentrokan Tanah Abang Meluas ke Slipi, Bus Polisi Dibakar
Terpisah, kepolisian menduga rusuh di Tanah Abang terorganisir dan sudah dirancang sebelumnya. "Kami menduga ini bukan massa spontan, bukan peristiwa spontan, tapi sudah disiapkan, setting-an," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal M. Iqbal, Rabu, 22 Mei 2019.