52 Anak Terlibat Rusuh 22 Mei Sandang Status Khusus di Balai Rehabilitasi

Jumat, 31 Mei 2019 15:24 WIB

Sejumlah peserta aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat melakukan penyerangan kepada petugas Kepolisian dalam Aksi 22 Mei di depan gedung Bawaslu, Jakarta, 22 Mei 2019. Massa terus melempari polisi dengan batu serta bom molotov. Mereka juga mengarahkan kembang api dan petasan ke blokade polisi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - 52 anak yang ditangkap saat Rusuh 22 Mei, menyandang status khusus di Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani.

Baca: 52 Anak Diduga Terlibat Rusuh 22 Mei, Komnas HAM Ingatkan Hal Ini

Kepala Balai Rehabilitasi Handayani, Neneng Hariyani, mengatakan seluruh anak mempunyai status khusus saat dititipkan, sehingga tidak melalui seluruh tahapan yang ada di Balai.

"Standarnya harus menjalani tujuh tahapan. Tapi ini kasus khusus, jadi langsung diassessment," kata Neneng saat ditemui, Rabu, 29 Mei 2019.

Ia menuturkan tahapan pertama yang dilalui pada anak berhadapan dengan hukum (ABH) adalah proses penerimaan. Saat ABH masuk, kata dia, maka mereka harus menerima untuk direhabilitasi. Sebabnya, status mereka sudah jelas melakukan tindakan kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan pencurian atau lainnya.

Tahapan kedua adalah mereka akan diregistrasi apakah masuk dalam sasaran kriteria atau tidak. "Misalnya kriteria usia 0-18 tahun dan kedua berasal dari titipan polisi atau putusan pengadilan."

Jika anak yang dititipkan adalah ABH biasa bukan khusus seperti yang ditangkap saat aksi 22 Mei, maka akan langsung diassesmen dan ditempatkan di rumah antara atau ke tempat observasi. Tahapan tersebut masuk ke tahapan ketiga dan keempat.

Advertising
Advertising

"52 anak yang dititipkan kemarin belum dimasukan ke rumah antara karena statusnya khusus. Mereka langsung diassessment," ujarnya.

Neneng menjelaskan seluruh anak tersebut belum bisa dimasukan ke ruang antara karena belum ada pengkategorian antara saksi, korban atau pelaku. Setelah ada hasil observasi dan assesment, kata dia, maka akan ada intervensi sebagai tahapan kelima yang dilakukan Balai.

Di tahapan intervensi anak yang masuk balai akan mendapatkan terapi mulai dari terapi mental, psikososial dan lainnya.Selain itu, jika status anak yang dititipkan masih bersekolah maka akan disekolahkan di lembaga pendidikan yang ada di Balai Handayani.

Sebabnya, dalam rehabilitasi ini pendidikan adalah hak utama yang harus didapatkan semua anak. "Sebagian besar yang ikut aksi masih bersekolah. Jadi di sini harus melanjutkan sekolahnya."

Bagi yang tidak sekolah, para anak akan diberikan sejumlah pelatihan. Balai Handayani menyatakan ada lima pelatihan yang diberikan. Kelima bidang pelatihan itu terdiri dari keterampilan otomotif, pendingin, sablon, las dan handy craf. "Ini untukmengisi waktu luang."

Lalu, tahapan terakhir setelah tahapan intervensi adalah adanya kunjungan Balai ke orang tua anak. Setelah putusan selesai, kata dia, anak akan dikembalikan ke orang tuanya. "Karena rehabilitasi di balai adalah langkah terakhir," ujarnya.

Baca: Anak yang Ditangkap Saat Kerusuhan 22 Mei Menangis Mau Lebaran di Rumah

Ia menuturkan saat ini ada 161 anak yang dititipkan di Balai Rehabilitasi Handayani, termasuk anak yang terlibat Rusuh 22 Mei kemarin. "Yang 52 anak sebagian masih menjalankan assessment lanjutan."

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

7 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

7 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

8 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

8 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

13 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

18 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

19 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

21 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

23 hari lalu

Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.

Baca Selengkapnya