Tapai Uli, Sajian Lebaran Khas Betawi

Jumat, 7 Juni 2019 20:42 WIB

Ilustrasi Tapai ketan hitam dan Uli. Wikipedia/Wibowo Jatmiko

TEMPO.CO, Jakarta - Tapai uli adalah satu penganan khas bagi masyarakat Betawi, yang disajikan pada berbagai hari istimewa termasuk saat Lebaran.

Baca: H+5 Lebaran, Puncak Arus Balik ke DKI Jakarta Lewat Kereta

Makanan manis ini berbahan dasar ketan putih, ketan hitam, ragi dan kelapa. Rasa manis sebenarnya bukan hanya berasal dari bahan-bahannya, tetapi juga saat peragian dan tradisi khusus ketika membuatnya.

Seorang pembuat tapai uli di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Marfuah (51), menceritakan bagaimana proses pembuatan penganan manis ini.

Beras ketan yang digunakan untuk tapai dan uli bukan sembarangan, melainkan berasal dari dua jenis yang berbeda. "Ketan untuk tapai dan untuk uli beda. Kalau untuk tapai ada yang disebut ketan solo. Untuk uli ada yang namanya ketan paris," kata Marfuah, Kamis 6 Juni 2019.

Cara membuatnya punya tingkat kesulitan tersendiri. Ketan hitam dan putih dicuci bersih lalu direndam selama satu jam. Setelah itu, tiriskan ketan dan kukus sampai akas.

Advertising
Advertising

Langkah berikutnya, angkat ketan lalu cuci menggunakan air dingin hingga ketan dingin. Setelahnya, kukus kembali ketan sampai matang. Ketan yang sudah matang kemudian ditaruh di atas tampah hingga benar-benar dingin.

Sementara itu, siapkan ragi dan tumbuk halus. Ragi halus ini kemudian ditaburkan pada ketan yang sudah dingin. Masukkan ketan ke dalam wadah lalu tutup.

"Lalu masukan sedikit demi sedikit ketan ke dalam wadah sambil ditambahin ragi," kata Marfuah yang tinggal di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur itu.

Penambahan ragi pada ketan menjadi proses tersulit. Di sinilah penentuan berhasil tidak ketan. Tak hanya itu, ada sejumlah hal yang biasanya dipatuhi orang Betawi saat peragian ini.

"Waktu saya masih belajar membuat tapai, sama emak dikasih tahu, kalau membuat tapai enggak boleh sambil mengobrol, harus mandi dulu biar rapi dan tapainya manis," ujar Marfuah.

Tak hanya itu, pikiran dan suasana hati juga harus tenang. Jika hal ini tak bisa dilakukan, sementara tinggalkan dulu peragian karena akan mempengaruhi rasa tapai.

Marfuah mengaku sempat tak percaya hal semacam ini. Tapi akhirnya, dia memahami alasan di baliknya.

"Pernah beberapa tahun lalu, saya membuat tapai dalam keadaan sedih karena tahun itu pertama kami Lebaran enggak sama orang tua. Pikiran saya galau, kalau kata anak zaman sekarang. Tapainya enggak jadi, asem dan enggak berair," kata dia pula.

Baca: Bekasi Terbuka Bagi Pendatang Baru Setelah Lebaran

Marfuah mengatakan, tapai uli Betawi resep keluarganya sudah terkenal di kawasan tempat tinggalnya. Dia berharap terus mempertahankan tradisi keluarga membuat tapai uli terutama di hari Lebaran. "Tapai emak saya terkenal enak. Saya enggak mau ngilangin hal itu. Makanya semaksimal mungkin saya berusaha untuk tetap bikin tapai di waktu Idul Fitri. Sepupu saya kalau datang pasti nyariiin tapai uli," katanya.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

4 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

5 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

8 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

11 hari lalu

Ramadan-Lebaran 2024, Tokopedia: Produk Kebutuhan Harian hingga Fesyen Paling Laris

E-Commerce Communications Director Shop Tokopedia, Nuraini Razak mengungkap tren belanja sepanjang Ramdan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

11 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

12 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

13 hari lalu

Penumpang Commuter line di Masa Angkutan Lebaran Mencapai 20 Juta

PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI mencatat total 20.944.000 penumpang commuter line selama masa angkutan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

13 hari lalu

22 Hari Jadi Angkutan Lebaran, PT KAI Divre 1 Sumut Angkut 187.584 Penumpang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi menutup pelaksanaan Angkutan Lebaran 2024 yang telah berlangsung selama 22 hari sejak 31 Maret.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

13 hari lalu

Hutama Karya Sebut Usai Lebaran, Kendaraan yang Melintasi Jalan Tol Trans Sumatera Malah Lebih Tinggi

Selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2024 di Jalan Tol Trans Sumatera, PT Hutama Karya (Persero) mencatat 2,1 juta kendaraan melintas.

Baca Selengkapnya