Usai Diperiksa Soal Habil Marati, Kivlan Zen Lari dari Wartawan

Jumat, 14 Juni 2019 23:34 WIB

Tersangka makar Kivlan Zen usai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka lain dalam kasus yang sama, Habil Marati, di Polda Metro Jaya, Jumat malam, 14 Juni 2019. Kivlan, mantan Kepala Staf Kostrad berpangkat mayjen (purn.), dititip polisi di Rutan Militer di Guntur. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (purn.) Kivlan Zen kembali kucing-kucingan dengan wartawan di Polda Metro Jaya, Jumat malam 14 Juni 2019. Dia pernah melakukannya saat pemeriksaan yang berujung penahanan dirinya sebagai tersangka makar, kepemilikan senjata api ilegal, serta rencana pembunuhan sejumlah tokoh pada 30 Mei 2019.

Baca juga: Ditahan Selepas Pemeriksaan 28 Jam, Kivlan Zen Bungkam

Pada Jumat malam, Kivlan Zen menjalani pemeriksaan sebagai saksi untuk tersangka kasus yang sama, Habil Marati. Pemeriksaan berjalan lebih dari lima jam.

Saat meninggalkan ruangan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, sekitar pukul 22.28 WIB, Kivlan langsung berlari ke lantai atas menuju Main Hall. Sesampainya di sana, Kivlan nampak kebingungan karena menghadapi sekumpulan wartawan yang memang menunggui pemeriksaan.

Wartawan menunggu di depan dua pintu keluar Gedung Mainhall Polda Metro Jaya. Begitu berhasil keluar, Kivlan langsung berlari menuju mobil minibus Toyota Avanza hitam yang hendak mengantarnya kembali ke Rumah Tahanan Polisi Militer Kodam Jayakarta di Guntur, Jakarta Selatan. “Sama pengacara aja, ya. Sama pengacara,” ujar Kivlan.

Advertising
Advertising

Baca juga: Usut Purnawirawan TNI, Kapolri: Membuat Tidak Nyaman tapi ...

Sebelumnya, dalam keterangan yang disampaikan di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa 11 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengungkap kalau mereka juga sedang menahan Habil Marati. Nama politikus PPP itu disebut bersama Kivlan oleh tersangka perusuh bersenjata api dalam kerusuhan 22 Mei lalu.

“Sepertinya pertanyaannya menggiring ke inti dalangnya. (Tapi) perlu waktu perlu proses untuk alur tersebut,” ujar Iqbal.

Dugaan keterlibatan Habil Marati juga terungkap dalam penelusuran Majalah Tempo ihwal aktor-aktor yang ada di balik kerusuhan 22 Mei lalu. Dalam terbitan majalah itu edisi 10 Juni, Habil disebut pernah memberikan uang sebesar Rp 60 juta kepada Kurniawan alias Iwan.

Baca juga: Polisi Sita Telepon Seluler dan Buku Tabungan Habil Marati

Iwan ada di antara empat tersangka perusuh bersenjata api dalam kerusuhan 22 Mei lalu. Iwan adalah juga bekas anak buah mantan Kivlan Zen dan desersi pada 2005. Iwan disebutkan diminta Kivlan untuk melakukan pembunuhan terhadap sejumlah tokoh. "Pak Habil hanya bilang, 'Demi bangsa dan negara. Semangat!'," ujar Iwan, dikutip dari Majalah Tempo.

Berita terkait

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

2 jam lalu

Catat 5 Nomor WA Ditlantas Polda Metro Jaya yang Mengirimkan Bukti Surat Tilang

Ditlantas Polda Metro Jaya mengirimkan bukti surat tilang ke pelanggar lalu lintas melalui lima nomor Whatsapp.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

3 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 hari lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya