Partai Demokrat DKI Tolak Kongres Luar Biasa

Editor

Ali Anwar

Sabtu, 15 Juni 2019 14:42 WIB

Jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta saat konferensi pers menolak permintaan kongres luar biasa (KLB) di kantor DPD Demokrat DKI, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 15 Juni 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta menolak seruan digelarnya kongres luar biasa (KLB) oleh sejumlah politikus senior Demokrat. Ketua DPD Demokrat DKI Santoso menganggap tidak ada dasar atau sesuatu yang mendesak untuk menggelar KLB saat ini.

Baca juga: Pencekik Anggota KPPS di Pademangan Cuma Dihukum Percobaan

"Kami tidak setuju. Kongresnya biar nanti saja di akhir masa jabatan pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Santoso di kantor DPD Demokrat DKI, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, 15 Juni 2019.

Santoso menuturkan, penyelenggaraan KLB harus didasari atas alasan tertentu. Misalnya, ketua umum partai melanggar peraturan perundang-undangan dan tidak patuh terhadap Anggaran Dasar/Anggaran Rumah (AD/ART) partai. Atau partai tidak berjalan dengan baik selama dipimpin Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ini kan tidak terjadi maka jelas kami menolak," ucap dia. Menurut Santoso, Demokrat DKI tidak melihat adanya pelanggaran yang dilakukan SBY. Begitu juga dengan DPD Demokrat di provinsi lain yang memiliki pemikiran serupa.

Advertising
Advertising

Dia berujar, seluruh DPD Demokrat dari 34 provinsi berinisiatif menolak permintaan KLB. "Kami semua berinisiatif apalagi Pak SBY kan masih dalam masa suasana berkabung," ucap dia.

Sebelumnya, sejumlah politikus senior Demokrat meminta DPP Partai Demokrat segera menggelar kongres luar biasa (KLB) lantaran merasa ada yang salah dengan organisasi. Mereka kecewa dengan perolehan suara partai di pemilu 2019 yang anjlok menjadi 7,7 persen dari 10,9 persen pada pemilu 2014.

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, menyebut tiga orang yang dianggap kerap memicu kegaduhan, yakni Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik dan Andi Arief, serta Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Ferdinand Hutahaean.

Baca juga: Terbitkan IMB Reklamasi, Ini Pernyataan Anies Saat Cabut Izinnya

"(Mereka) kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter, dan jati diri Partai Demokrat," kata Max di Cikini, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019. Menurut Max, sikap dan pernyataan tiga orang itu kadang membenturkan Partai Demokrat dengan pihak lain. "Dampaknya ada antipati dan kontraproduktif terhadap Partai Demokrat," ucapnya.

Berita terkait

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

3 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

5 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

7 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

13 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

14 hari lalu

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

AHY menaruh harapan pada putusan sengketa Pilpres 2024 dalam sidang MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

21 hari lalu

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan partainya telah mempersiapkan tujuh kader utama sebagai bacagub pada pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

27 hari lalu

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Petinggi Partai Demokrat AS Gregory Meeks menegaskan hal ini dilakukan sampai ada informasi tentang bagaimana Israel akan menggunakan senjata itu

Baca Selengkapnya

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

28 hari lalu

Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

35 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya