Heboh IMB Pulau Reklamasi, Walhi: Anies Sama Saja dengan Ahok

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 Juni 2019 15:52 WIB

Suasana sejumlah bangunan yang berada di kawasan Pulau D hasil reklamasi, di kawasan pesisir Jakarta, Senin 17 Juni 2019. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk sejumlah bangunan di Pulau C dan D. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak menghentikan proyek reklamasi dengan terbitnya izin mendirikan bangunan alias IMB pulau reklamasi, yakni gedung di Pulau D alias Pantau Maju.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi menyatakan, keputusan di pemerintahan Anies tidak ada bedanya dengan langkah yang diambil gubernur sebelumnya.

Baca : Beda Konsep Anies: Penghentian dan Pemanfaatan Pulau Reklamasi

Sebab, Anies ataupun eks gubernur lain sama-sama mengeluarkan kebijakan yang memaksakan berjalannya reklamasi di pantai utara Jakarta.

"Gubernur DKI Jakarta sampai saat ini juga tidak ada bedanya dengan pemimpin rezim reklamasi sebelumnya," jelas Tubagus di kantor Eksekutif Nasional Walhi, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin, 17 Juni 2019.

Tubagus menyebut IMB dan proyek reklamasi tidak dapat terpisahkan. Dia menilai, pemerintahan Anies saat ini justru memfasilitasi kelanjutan proyek pulau buatan yang kadung dibangun.

Hal itu mengingat Anies menggunakan Peraturan Gubernur DKI Nomor 206 Tahun 2016 tentang Panduan Rancang Kota Pulau C, D, dan E Hasil Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta sebagai dasar hukum penerbitan IMB. Padahal, menurut Walhi, pergub itupun bermasalah.

Masalahnya pergub terbit sesudah ada perencanaan dan aktivitas di pulau reklamasi. Tubagus mencontohkan ada pengerjaan proyek di Pulau D pada 25 Agustus 2015. Beberapa bangunan pun tampak berdiri di Pulau D pada 24 Maret 2016. Sementara Pergub 206/2016 baru ditetapkan pada 25 Oktober 2016 alias setelah ada aktivitas di pulau reklamasi.

Satu sudut Pulau D atau Pantai Maju di proyek pulau reklamasi Teluk Jakarta, Kamis 13 Juni 2019. Spanduk bertuliskan disewakan tampak terpasang di beberapa ruko. TEMPO/Lani Diana

"Jika kesalahan dan keterlanjuran terus dibiarkan, maka sesungguhnya Gubernur DKI Jakarta sedang membawa lingkungan hidup Jakarta ke arah yang semakin tidak jelas," ucap dia.

Pemerintah DKI sudah menerbitkan IMB untuk bangunan di Pulau D. Padahal, Anies pernah menyegel 932 bangunan di pulau buatan itu.

Baca : IMB Pulau Reklamasi, PKS Nilai Anies Baswedan Tak Salahi Aturan

Belakangan pemda melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) DKI justru memproses permohonan izin yang diajukan PT Kapuk Naga Indah (KNI). PT KNI adalah pengembang Pulau D, anak perusahaan Agung Sedayu Group.

Anies beralasan pengembang telah membayarkan denda karena mendirikan bangunan tanpa IMB pulau reklamasi. Karena itulah pemda menerbitkan IMB. Dasar hukumnya adalah Peraturan Gubernur Nomor 206 tahun 2016 tentang Panduan Rancang Kota (PRK) di era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

7 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

19 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

20 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

21 jam lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

2 hari lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

2 hari lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

2 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya