Anggota TNI Jaga Sidang MK Ditawari Jadi Menantu Dokter

Selasa, 18 Juni 2019 23:41 WIB

Seorang anggota TNI AU berpangkat Prajurit Dua, Gigih, saat ditawari menjadi menantu oleh warga bernama Rany Pribadi ketika berjaga di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa 18 Juni 2019. Tempo/M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota TNI AU berpangkat Prajurit Dua, Gigih, 22 tahun, ditawari menjadi menantu oleh warga bernama Rany Pribadi, 58 tahun. Tawaran datang saat Gigih tengah bertugas menjaga Gedung Mahkamah Konstitusi yang sedang menggelar sidang sengketa Pilpres, Selasa 18 Juni 2019.

Baca: Antisipasi Massa Sidang MK, 50 Anggota TNI Jaga Pasar Tanah Abang

Rany awalnya berencana ke kantor RRI dari lokasi Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jalan Medan Merdeka Barat. Namun, dia harus putar balik karena jalan ditutup di sekitar Gedung MK. Saat putar balik itu, Rany bertemu dengan sekumpulan anggota TNI yang sedang berjaga di depan gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata.

Ketika bertanya jalan lain menuju Gedung RRI, Rany tertarik kepada Gigih. Rany yang mengaku berprofesi dokter kecantikan itu pun ikut duduk di pedestrian bersama para prajurit TNI tersebut. Mereka ngobrol di antara suara orator pengunjuk rasa dari mobil komando dekat lokasi itu. "Mau jadi mantu bunda gak?," tanya Rany kepada Gigih.

Rany mengaku memiliki satu anak perempuan bernama Eris Geint dan saat ini berusia 28 tahun. Rany menjelaskan kepada Gigih, bahwa anaknya aktif dalam komunitas hijaber Indonesia. Rany pun menunjukkan akun instagram Eris kepada Gigih.

Advertising
Advertising

Baca: Screenshot Polisi Hina TNI, Polda Metro Jaya: Hoax

Saat ditawari, Gigih tampak tersipu dan senyum. Beberapa rekannya sesekali meledek. Gigih mengaku bukan pertama kali ditawari hal yang sama saat sedang bertugas. "Jadinya saya juga terkesan ya biasa-biasa aja, ya mungkin gombal atau gimana," kata dia.

Gigih mengaku belum berencana menikah dalam waktu dekat. Dia menyatakan masih ingin fokus karier TNI dan pekerjaan abdi negara. "Planning nikah di usia sekitar 25 tahun," kata Gigih.

Berita terkait

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

35 menit lalu

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

Hakim MK kembali menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur KPU karena Tak Bawa Hasil Noken di Sidang Sengketa Pileg Papua Tengah

1 jam lalu

Hakim MK Tegur KPU karena Tak Bawa Hasil Noken di Sidang Sengketa Pileg Papua Tengah

Hakim MK Enny Nurbaningsih menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

2 jam lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

2 jam lalu

3 Fitur Komentar Instagram yang Perlu Diketahui

Tiga fitur komentar ini merupakan wujud instagram untuk menjadi aplikasi yang lebih ramah dan inklusif bagi penggunanya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

4 jam lalu

Hari Ini MK Gelar Sidang Lanjutan Pemeriksaan Sengketa Pileg, Ada 55 Perkara

MK kembali menggelar sidang sengketa Pemohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum hasil Pemilihan Legislatif 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

23 jam lalu

Isi Kuliah Umum di Binus, Ketua MK Beberkan Soal Pengujian Undang-undang hingga Peran Mahkamah

Dalam kuliah umum, Suhartoyo memberikan pembekalan mengenai berbagai aspek MK, termasuk proses beracara, persidangan pengujian undang-undang, kewenangan MK dalam menyelesaikan sengketa, dan manfaat putusan MK.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

2 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

2 hari lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya