PKS Tepis Gerindra di Wagub DKI: Sosialisasi Usai Pansus Rampung

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 20 Juni 2019 16:21 WIB

Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra tDKI saat konferensi pers ihwal kelanjutan pembahasan calon wakil gubernur DKI di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 Februari 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menjawab tudingan dari pimpinan partai koalisinya di Pilkada DKI 2017 yaitu Gerindra yang menyebut calon wakil gubernur disingkat Wagub DKI kurang sosialisasi.

Menurut Suhaimi, sosialisasi dua cawagub dari PKS itu dilakukan dengan dua cara, formal dan non formal.

Baca : Gerindra Berpeluang Isi Calon Wagub DKI, M Taufik: Saya Lagi Pikirkan

"Yang formal nanti menunggu hasil panitia khusus, sedangkan yang non formal masing-masing cawagub pasti sudah tahu caranya," kata Suhaimi kepada Tempo, Kamis, 20 Juni 2019.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta, Abdul Ghoni menilai PKS tak maksimal mensosialisasikan cawagub DKI ke anggota dewan. Padahal, menurut Abdul, kedua cawagub yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu akan dipilih oleh anggota dewan di setiap fraksi, sehingga sosialisasi sangat dibutuhkan.

“PKS pernah ada agenda mau sosialisasi ke fraksi-fraksi, cuma ga ada tindak lanjutnya. Saya diam aja. Padahal kan yang nanti milih ini semua fraksi DPRD,” ujar Abdul, Senin, 17 Juni 2019.

Tak hanya mengkritik sosialisasi, Abdul juga memberi sinyal partainya bisa memberi nama cawagub baru kepada Dewan. Menurut dia, jika di rapat paripurna pemilihan wakil gubernur DKI pertama oleh anggota dewan tidak mencapai kuota forum alias kuorum, maka akan digelar rapat paripurna ulang sepuluh hari kemudian. Jika di rapat paripurna kedua jumlah anggota kembali tak kuorum, maka kedua calon dari PKS itu akan gugur.

“Kalau nanti (dua calon wagub dari PKS) ga layak jual, ya akan ada nama baru lah,” ujar Abdul.

Advertising
Advertising

Atas pernyataan soal kemungkinan gugurnya dua calon itu, Suhaimi berujar bahwa tata tertib pemilihan cawagub DKI masih dalam pembahasan panitia khusus. Dia justru heran dengan kemunculan opsi gugurnya calon oleh Abdul Ghoni.

"Bagaimana orang sudah menyampaikan kesimpulan soal kuorum? Itu namanya kebelet," kata Suhaimi kepada Tempo, Kamis, 20 Juni 2019.

Baca : Jika Satu Pengusung Tak Tanda Tangan, Wagub DKI Tak Dilantik

Suhaimi menjelaskan, pasa per pasal dalam tata tertib saat ini masih dalam kajian dan pembahasan. Seperti diketahui, saat ini ada dua calon Wagub DKI yang akan dipilih oleh DPRD. Keduanya berasal dari PKS, yakni Sekretaris DPW PKS Agung Yulianto dan mantan Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Suhaimi meyakini bahwa panitia khusus pemilihan wagub DKI bakal bekerja secara profesional, beretika dan menjaga adab dalam pembahasan. "Setiap huruf, kata dan kalimat, tidak boleh ada perubahan melainkan dalam Pansus, tidak boleh ada pasal siluman," kata dia.

Berita terkait

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

10 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

11 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

12 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

13 jam lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

15 jam lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

16 jam lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

16 jam lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

18 jam lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS Meski Sudah Disiapkan Karpet Merah

18 jam lalu

Alasan Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS Meski Sudah Disiapkan Karpet Merah

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengungkap alasan presiden terpilih Prabowo Subianto tak bisa hadir dalam acara halalbihalal partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

19 jam lalu

Hadiri Halalbihalal, Anies dan Cak Imin Kompak Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk PKS

Anies dan Cak Imin hadir dalam halalbihalal PKS yang juga mengundang sejumlah elite partai politik.

Baca Selengkapnya