Perubahan Aturan PPDB, Disdik Jawa Barat: Sudah Ikuti Pergub

Sabtu, 22 Juni 2019 09:17 WIB

Sejumlah siswa dan orang tua murid antre saat akan mengikuti seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Depok, Kota Depok, Selasa, 18 Juni 2019. Sistem PPDB Jawa Barat berlangsung dari tanggal 17-22 Juni 2019. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Bogor – Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Jawa Barat, Dadang Ruhiyat mengatakan perubahan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru tidak akan mempengaruhi pelaksanaan PPDB di wilayah Jawa Barat, khususnya di wilayah kerjanya, yakni Depok dan Bogor.

Dadang mengatakan, sebelum adanya perubahan Permendikbud tersebut, pelaksanaan PPDB di wilayah Jawa Barat telah mengacu pada Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pedoman PPDB Pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa.

Baca: Tujuh Potensi Masalah Dalam PPDB Versi Ombudsman

“(PPDB) Jawa Barat mengikuti pergub, dimana prestasi ter-akomodasi 15% di jalur kombinasi,” kata Dadang dikonfirmasi Tempo, Jumat, 21 Juni 2019.

Dadang mengatakan jalur kombinasi tersebut masuk dalam basis penerimaan melalui jalur zonasi selain zonasi murni dan keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) serta anak berkebutuhan khusus. “Sesuai dengan pasal 18 Pergub Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2019 tentang PPDB, ada tiga aspek pada jalur zonasi yakni jarak domisili ke sekolah, keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan anak berkebutuhan khusus, serta kombinasi jarak domisili dan nilai ujian nasional,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut Dadang, untuk kuota jarak domisili ke sekolah memiliki kuota sebesar 55 persen dari daya tampung sekolah. Sedangkan kuota keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan anak berkebutuhan khusus sebanyak 20 persen.

Baca: Sistem Zonasi Sekolah PPDB 2019, Wali Kota Depok: Hapuskan UN

Adapun kombinasi jarak domisili ke sekolah dan nilai ujian nasional 15 persen dari daya tampung sekolah. “Sehingga total penerimaan zonasi sebanyak 90 persen dari daya tampung sekolah,” kata Dadang.

Untuk itu, kata Dadang, pihaknya akan tetap mengacu pada Pergub Jawa Barat dalam pelaksanaan PPDB di Depok dan Bogor dengan kuota penerimaan siswa melalui jalur zonasi 90 persen, jalur prestasi 5 persen dan jalur perpindahan tugas orang tua 5 persen dari daya tampung sekolah. “Untuk jalur prestasi, kuota 2,5 persen untuk akademik yang juga dilihat dari nilai UN, dan 2,5 persen untuk non akademik,” ujarnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2019 tentang PPDB tertanggal 21 Juni 2019, telah mengubah ketentuan Permendikbud Nomor 51 Tahun 2019 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Poin perubahaannya terletak pada jalur pendaftaran zonasi yang sebelumnya 90 persen menjadi 80 persen dari daya tampung sekolah, sementara untuk jalur prestasi diperbanyak dari 5 persen menjadi 15 persen dari daya tampung sekolah.

Sedangkan untuk kuota jalur perpindahan tugas orang tua tetap yakni 5 persen dari daya tampung sekolah. Perubahan tersebut dituliskan dalam Permendikbud Nomor 20 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Permendikbud Nomor 51 tahun 2019 tentang PPDB pada TK, SD, SMP, SMA dan SMK.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

23 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

1 hari lalu

PPDB Zonasi 2024, Dinas Pendidikan Jabar Siapkan Regulasi Baru

Aturan itu telah disiapkan menjelang pelaksanaan PPDB tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

3 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

4 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

6 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

7 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

9 hari lalu

4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA

Baca Selengkapnya

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

10 hari lalu

Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.

Baca Selengkapnya